Intisari-Online.com - Permasalahan di Lebanon tak kunjung berakhir.
Belum selesai permasalahan ekonomi dan politik dibarengi dengan Covid-19, negara itu kembali tergoncang dengan ledakan hebat yang terjadi di Beirut.
Kali ini, bahkan Perdana Menteri Lebanon yang baru ditunjuk bulan lalu mengundurkan diri di tengah kebuntuan formasi pemerintahan.
Melansir Aljazeera, Perdana Menteri Lebanon baru, Mustapha Adib mengumumkan kemunduran dirinya setelah upayanya membentuk kabinet non-partisan bermasalah, khususnya tentang siapa yang akan menjalankan Kementerian Keuangan.
Dalam siaran televisi pada Sabtu (26/9/2020), Adib mengatakan dia mengundurkan diri dari "tugas membentuk pemerintahan" menyusul pertemuannya dengan Presiden Michel Aoun.
Adib yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Duta Besar Lebanon untuk Berlin, dipilih menjadi PM pada 31 Agustus lalu.
Dia ditunjuk untuk membentuk kabinet setelah pemerintahan sebelumnya yang dipimpin Hassan Diab mengundurkan diri pasca ledakan masif di Pelabuhan Beirut, pada Selasa 4 Agustus 2020 dan menewaskan kurang lebih 200 orang.
Namun, formasi pemerintahan barunya mengalami kemacetan atas permintaan 2 partai Syiah yang dominan, partai Hezbollah yang didukung Iran dan Amal-merujuk pada Menteri-menteri Syiah di kabinet.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR