Advertorial
Intisari-online.com -Ramai diberitakan bahwa Korea Utara menembak warga yang merupakan pejabat perikanan Korea Selatan.
Tak hanya menembak mati, warga itu kabarnya juga dibakar oleh tentara Korea Utara.
Di luar dugaan banyak pihak, Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un mengatakan penyesalannya atas kematian seorang warga Korea Selatan yang dilaporkan hilang.
Melansir Kontan.co.id, Korea Utara mengakui telah melakukan aksi penembakan terhadap warga Korea Selatan itu.
Departemen Front Bersatu Korea Utara, yang bertanggung jawab atas hubungan lintas batas kedua Korea, melayangkan surat ke kantor Presiden Korea Selatan Moon Jae-in sehari setelah pejabat Seoul mengatakan tentara Korea Utara membunuh seorang warga Korea Selatan sebelum menyiram tubuhnya dengan minyak, lalu membakarnya.
Surat yang mengutip pemimpin Korea Utara Kim Jong Un itu mengatakan dia menyesal bahwa insiden itu mengecewakan publik Korea Selatan dan seharusnya tidak terjadi.
Menurut isi surat tersebut, tentara Korut melepaskan lebih dari 10 tembakan ke pria itu setelah dia tidak mengungkapkan identitasnya dan mencoba melarikan diri.
Sebelumnya diberitakan, melansir BBC, Seoul mengatakan, pejabat yang bekerja untuk departemen perikanan, menghilang dari kapal patroli dekat perbatasan dan kemudian ditemukan di perairan Utara.
Menurut Kementerian Pertahanan Korsel, tentara Korut menembaknya, kemudian menuangkan minyak ke tubuhnya lalu membakarnya.
Tindakan itu diyakini sebagai tindakan anti-virus corona.
Perbatasan antara Korea diawasi dengan ketat, dan Korut diperkirakan memiliki kebijakan "tembak-untuk-bunuh" demi mencegah Covid-19 memasuki negara itu.
Insiden itu merupakan kali kedua pasukan Korut menembak dan membunuh seorang warga sipil Korea Selatan.
Pada Juli 2008, seorang turis ditembak oleh seorang tentara di Gunung Kumgang.
Kronologi kejadian
BBC melaporkan, pejabat Korsel itu berada di kapal patrolinya sekitar 10 km (6 mil) dari perbatasan dengan Korut, dekat pulau Yeonpyeong, ketika dia menghilang pada hari Senin.
Ayah dua anak berusia 47 tahun itu telah meninggalkan sepatunya di atas kapal.
Diyakini dia telah mencoba untuk membelot, sebuah langkah yang langka tetapi pernah terjadi sebelumnya.
Seoul menambahkan, sebuah kapal patroli Korut menemukan pria itu, yang mengenakan jaket pelampung, di laut sekitar pukul 15:30 waktu setempat pada hari Selasa.
Pasukan Korut mengenakan masker gas dan menanyainya dari kejauhan sebelum ada perintah dari seorang dengan otoritas yang lebih tinggi datang agar orang itu dibunuh.
Dia kemudian ditembak mati di dalam air.
Pasukan Korea Utara kemudian membakar mayat itu saat berada di laut, kata pejabat kementerian pertahanan Korea Selatan, menambahkan bahwa mereka yakin ini mungkin tindakan anti-virus corona.(*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Banyak yang tak menyangka, Kim Jong Un minta maaf ke Korsel atas kejadian ini"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini