Advertorial

Ingat, Jangan Simpan Minyak Goreng dalam Gelas Kaleng, Efeknya Bisa Merugikan, Lho!

Tatik Ariyani

Editor

Intisari-Online.com – Maunya sih “sedia payung sebelum hujan”, dengan membeli minyak goreng untuk persediaan dua bulan ke depan.

Apalagi menjelang Lebaran yang harga barang-barang pokok mulai merambat naik.

Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Saat dipakai untuk menggoreng makanan, minyak goreng tadi justru membawa malapetaka nan mematikan. Ada apa gerangan?

Membeli minyak goreng mestinya memang tidak “borongan”.

Baca Juga: Kudeta Berdarah Peristiwa 27 Juli 1996 atau Kudatuli, Awal Mula Jatuhnya Rezim Orde Baru Soeharto: ''Soerjadi 'Disponsori' Rezim Orde Baru karena Saat Itu Megawati Terpilih Sebagai Ketua Umum Partai''

Selain berisiko kena tuduhan sebagai “penimbun minyak goreng”, minyak goreng simpanan pun mudah rusak (rancid atau tengik).

Kalau rusak, ia akan bersifat toksik yang meracuni tubuh.

Minyak goreng tengik juga mengundang banyak penyakit, seperti jantung koroner, ateroklerosis, kanker, serta penuaan.

Sayangnya, tanda-tanda kerusakan minyak goreng sulit diketahui.

Baca Juga: Virus Corona Ternyata Bisa ‘Kabur’ dari Tubuh Setelah 14 Hari, Ini Resep Rahasianya!

Harus pakai tes laboratorium segala.

Makanya, perhatikan selalu cara penyimpanannya.

Lalu, bagaimana supaya minyak goreng tidak tengik?

Pertama, letakkan botol minyak goreng di tempat gelap (tidak langsung kena sinar lampu atau matahari).

Ingat, cahaya merupakan musuh utama, yang dapat mengubah minyak goreng baik menjadi tengik.

Kedua, pilih botol berwarna gelap agar minyak goreng aman dari kerusakan yang disebabkan cahaya.

Ketiga, setelah dipakai, simpan botol dalam keadaan tertutup.

Keempat, supaya minyak goreng tidak tengik, jika menyimpan minyak goreng di dalam botol, usahakan udara di atas botol sedikit mungkin.

Baca Juga: Walau Punya Senjata Nuklir, Ternyata Amerika Tak Gentar dengan China, Jenderal AS Ini Bocorkan Rencana Penangkal Serangan Nuklir Rusia dan China

Kelima, jangan tempatkan minyak goreng di dalam kaleng.

Logam kaleng akan bereaksi dengan minyak goreng dan mempercepat tengik.

Apabila minyak goreng disimpan agak lama, akan ada bagian minyak yang cair dan mengental. Buanglah bagian yang kental.

Terakhir, di atas penggorengan, temperatur tinggi mempercepat perubahan minyak yang tadinya bersifat cis (tidak berbahaya), menjadi trans (berbahaya).

Minyak pun menjadi berisiko jika digunakan lagi.

Jadi, kebiasaan menggunakan minyak jelantah (minyak bekas menggoreng) untuk sambal, atau campuran makanan lainnya, sebaiknya dihindari.

Nah, itu tadi tips supaya minyak goreng tidak tengik. Anda mau mencobanya? (Ir. Ardianto Pranata – Intisari)

Baca Juga: Indonesia Memang Kalah Telak Jika Melawan Militer China, Namun dengan Taktik Ini Diprediksi Indonesia Sanggup Ungguli Negeri Tirai Bambu

Artikel Terkait