Intisari-Online.com – Maunya sih “sedia payung sebelum hujan”, dengan membeli minyak goreng untuk persediaan dua bulan ke depan.
Apalagi menjelang Lebaran yang harga barang-barang pokok mulai merambat naik.
Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Saat dipakai untuk menggoreng makanan, minyak goreng tadi justru membawa malapetaka nan mematikan. Ada apa gerangan?
Membeli minyak goreng mestinya memang tidak “borongan”.
Selain berisiko kena tuduhan sebagai “penimbun minyak goreng”, minyak goreng simpanan pun mudah rusak (rancid atau tengik).
Kalau rusak, ia akan bersifat toksik yang meracuni tubuh.
Minyak goreng tengik juga mengundang banyak penyakit, seperti jantung koroner, ateroklerosis, kanker, serta penuaan.
Sayangnya, tanda-tanda kerusakan minyak goreng sulit diketahui.
Baca Juga: Virus Corona Ternyata Bisa ‘Kabur’ dari Tubuh Setelah 14 Hari, Ini Resep Rahasianya!
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR