Intisari-Online.com - Konflik di Laut China Selatan telah menyeret China yang telah mengklaim sebagian besar wilayah tersebut dan beberapa negara ASEAN yang merasa dirugikan atas klaim China.
Beberapa negara ASEAN tersebut adalah Indonesia dan Malaysia yang cukup geram dengan tingkah China tersebut.
Awalnya, menurut CNN, kapal Malaysia, Capella Barat, sedang mencari ikan di perairan juga diklaim oleh Beijing.
Lalu kapal survei Tiongkok dan kapal penjaga pantai, berlayar ke daerah tersebut dan mulai melakukan pemindaian, menurut gambar satelit yang dianalisis oleh Institut Transparansi Maritim Asia (AMTI).
Malaysia mengerahkan kapal laut ke daerah itu, yang kemudian didukung oleh kapal perang AS yang melakukan latihan bersama di Laut China Selatan.
Beijing mengklaim sedang melakukan kegiatan normal di perairan di bawah yurisdiksi Tiongkok, tetapi selama bertahun-tahun kapal-kapal Tiongkok dituduh memburu negara-negara yang mencoba mengeksplorasi sumber daya di perairan yang diklaim China sebagai miliknya.
Sekarang, para ahli mengatakan kapal-kapal China mengadopsi taktik yang semakin kuat, yang berisiko memicu konflik baru dengan kekuatan regional utama seperti Malaysia dan Indonesia.
Greg Polling, direktur AMTI, mengatakan negara-negara itu lebih penting daripada sebelumnya karena kapal-kapal China memperluas jangkauan mereka di kawasan itu, sebagian besar karena pembangunan lanjutan pulau-pulau buatan Beijing di Laut China Selatan.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR