Advertorial
Intisari-Online.com - Di tengah pandemi virus corona seperti saat ini, masker sangatlah dibutuhkan untuk menjalani aktifitas harian guna melindungi diri dari virus tersebut.
Tak terkecuali, Korea Utara yang hingga saat ini belum melaporkan adanya kasus Covid-19 di negaranya.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dilaporkan mengembalikan masker ke China, di tengah kecurigaan diproduksi di Korea Selatan.
Kabar itu diungkapkan oleh salah satu pedagang, yang mengaku terkejut dengan langkah yang dilakukan negara penganut ideologi Juche itu.
Kim Jong Un dilaporkan paranoid dengan mulai kuatnya pengaruh Korea Selatan di negaranya, terutama dalam maraknya aksi pembelot yang mengkritiknya.
Karena itu, pemerintahannya melarang segala produk yang dibuat di sana.
Bahkan, mereka juga melarang produk China yang diproses menggunakan bantuan asing.
Semua berawal ketika masker menjadi barang yang paling banyak dicari selama virus corona, meski Korea Utara mengaku belum mendapat satu kasus pun.
Pedagang di kota perbatasan China Dandong mengungkapkan, masker itu disimpan di gudang Korut selama satu bulan sebelum dikembalikan.
Kepada Radio Free Asia, dia menuturkan awalnya mereka mendapat pesanan mengirimkan masker berkualitas baik meski harganya sedikit mahal.
"Jadi para pedagang mengirim 15.000 unit KF94, yang kualitasnya sangat baik bahkan di Korsel sekali pun," ucapnya dikutip Daily Express Kamis (17/9/2020).
Namun anehnya, setelah disimpan selama satu bulan, benda itu dikembalikan karena terdapat kecurigaan tidak diproduksi di "Negeri Panda".
Pengusaha yang tidak disebutkan identitasnya itu mengatakan, mereka menyelundupkan barang itu seolah-olah dibuat di China.
Bahkan, mereka tidak menyertakan label untuk memperkuat alibi.
Tapi Pyongyang mengembalikannya karena kualitasnya berbeda dari yang selama ini mereka impor.
"Alasan kami mengirim produk Korsel karena permintaan 'kirim yang berkualitas baik meski sedikit mahal'," keluh pengusaha tersebut.
Karena itu, mereka mencoba mengirim barang dari "Negeri Ginseng" yang harganya bisa ditekan demi memperoleh keuntungan.
Ucapan pedagang itu diamini oleh koleganya, yang menjelaskan mereka bersikap seolah tidak tahu karena pihak Korut menekan harganya.
Pemerintah Korea Utara meyakini, buatan "Negeri Panda" berkualitas rendah.
"Tapi jika kualitasnya terlalu baik, mereka curiga datang dari tetangga," kata dia.
Ardi Priyatno Utomo
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Curiga Masker Dibuat di Korea Selatan, Kim Jong Un Kembalikan ke China"