Intisari-Online.com - Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un sepertinya benar-benar anti terhadap negara tetangganya, Korea Selatan.
Selain melarang warga Korea Utara untuk menonton drama K-Pop dari Korea Selatan, Kim Jong Un juga mengirim kembali sejumlah masker bedah.
Padahal tujuan dari masker bedah adalah untuk tidak terinfeksi virus corona (Covid-19) yang menyerang sejumlah negara.
Tapi Kim malah mengirim masker bedah tersebut ke China.
Alasannya benar-benar konyol.
Di mana dilansir dari tribunnews.com pada Jumat (18/9/2020), sang diktator itu paranoid bahwa masker tersebut dibuat di Korea Selatan.
Di Korea Utara, semua produk yang berasal dari Korea Selatan disebut sebagai barang ilegal.
Pihak distributor masker mengaku mereka terkejut dengan langkah tersebut.
Padahal, barang-barang yang diselundupkan dari Korea Selatan dijual secara bebas di pasar Korea Utara.
Dan masker merupakan satu di antara yang paling diminati karena pandemi virus corona ini.
Mengutip express.co.uk, Kim Jong Un menjadi semakin paranoid dengan pengaruh Seoul di Korea Utara.
Kim Jong Un juga menyalahkan Seoul karena mendukung jaringan pembelot yang dia tuduh menyebarkan propaganda lintas batas.
Seorang distributor di kota perbatasan China, Dandong, mengatakan masker tersebut disimpan sebulan di gudang Korea Utara sebelum dikirim kembali.
Dia mengatakan kepada Radio Free Asia: “Pedagang China menerima pesanan dari perusahaan Korea Utara untuk mengirim masker berkualitas tinggi meskipun harganya sedikit mahal".
“Jadi pedagang China mengirim 15.000 masker KF94, yang dianggap berkualitas tinggi bahkan di Korea Selatan," katanya.
“Anehnya, masker itu dikembalikan."
"Alasan perusahaan Korea Utara mengirim kembali barang tersebut karena ada kecurigaan bahwa masker tersebut bukan dari China," terangnya.
Perdagangan barang selundupan telah menjadi semakin umum di Korea Utara.
Tetapi penjual masih berusaha menyembunyikan asal-usul produk Korea Selatan dan menganggapnya sebagai orang China.
“Tidak ada label atau merek dagang pada masker yang dapat mengidentifikasi mereka sebagai orang Korea Selatan," kata distributor tersebut.
"Tetapi pihak berwenang Korea Utara menilai mereka sebagai orang Korea Selatan karena perbedaan kualitas yang jelas dari masker China," paparnya.
“Alasan mengapa distributor China mengirim masker Korea Selatan daripada masker China adalah karena permintaan untuk 'mengirim yang berkualitas baik, meskipun harganya mahal'," ungkapnya.
“Berharap untuk melanjutkan pengaturan perdagangannya dengan perusahaan Korea Utara, pedagang memasok masker Korea Selatan kelas atas dengan harga yang sangat rendah."
"Sehingga menghasilkan keuntungan 12p per masker."
"Ini menyebabkan kehebohan besar," jelasnya.
Pedagang Dandong lainnya berkata: “Pedagang China bereaksi seolah-olah mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan."
"Karena perusahaan Korea Utara mencoba menegosiasikan harga yang lebih rendah karena produk China dianggap berkualitas lebih rendah."
“Tapi kalau kualitas produknya terlalu bagus, mereka (Korea Utara) mulai curiga berasal dari Korea Selatan," tegasnya.
"Larangan otoritas Korea Utara atas impor produk China yang diproduksi bersama dengan perusahaan asing."
"Bahkan jika seluruhnya dibuat di China, ditujukan untuk memblokir impor barang Korea Selatan," terangnya.
Hingga saat ini, Korea Utara masih belum melaporkan satu pun kasus virus corona yang dikonfirmasi.
Meski analis percaya ini tidak mungkin mengingat kedekatannya dengan China dan cara virus menyebar begitu cepat di seluruh dunia.
Negara ini juga menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam hampir satu dekade karena pandemi, sanksi perdagangan, dan serangkaian topan dan banjir yang menghancurkan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
(Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Paranoid dengan Korsel, Kim Jong Un Kembalikan Kiriman Masker ke China, Curiga Diproduksi di Seoul")
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR