Advertorial

Sudah Dipantau dan Diincar China Sejak 2017, Ternyata Arab Saudi Diprediksi Bisa Memiliki Kekuatan Tempur Mengerikan Gara-gara Hal Ini, Tetapi Mereka Tidak Mau Menggunakannya

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Tetapi untuk mencapai hal itu, China menyebut Arab Saudi sudah memiliki modal sangat besar untuk mencapainya.
Tetapi untuk mencapai hal itu, China menyebut Arab Saudi sudah memiliki modal sangat besar untuk mencapainya.

Intisari-online.com - Saat ini semua orang tahu jika Amerika adalah negara terkuat di dunia dan China berada di belakangnya bersama Rusia.

Negara-negara itu selain memiliki kekuatan ekomi, juga memiliki kekuatan militer yang cukup kuat untuk mendominasi dunia.

China dan Amerika keduanya sama-sama memiliki segudang senjata nuklir mengerikan yang ditakuti dunia.

Namun, ternyata ada sebuah negara yang tidak begitu dikenal kuat namun digadang oleh China bisa melampaui segalanya.

Baca Juga: Dicekal ke Luar Negeri Karena Punya Utang pada Negara, Rupanya Bambang Trihatmodjo Diklaim Miliki 132 Anak Perusahaan, Bahkan Pernah Dinobatkan Jadi Orang Terkaya di Indonesia

Negara tersebut adalah Arab Saudi, menurut sebuah laporan jika mau Arab Saudi bisa melampui kekuatan militer miliknya saat ini dengan menciptakan senjata nuklir.

Namun, mereka enggan melakukannya dan hingga kini Arab Saudi tidak memiliki senjata nuklir sendiri.

Tetapi untuk mencapai hal itu, China menyebut Arab Saudi sudah memiliki modal sangat besar untuk mencapainya.

Menurut Daily Star pada Kamis (17/9/20), China menyebut Amerika memiliki cadangan potensial yang telah diidentifikasi di tiga deposit kerajaan itu.

Baca Juga: Perhatikan! Rupanya Selama Ini Banyak yang Merebus Telur Dengan Cara yang Salah, Hati-hati Bakteri Bisa Masih Ada Di Telur!

Seorang ahli China mengatakan, itu bisa jauh melebihi apapun yang dibutuhkan lebih dari sekedar pembangkit listrik nuklir.

Arab Saudi dikatakan memiliki cadangan uranium sangat besar, dan berpotensi memulai program senjata nuklirnya sendiri jika mau.

Ahli geologis yang mengidentifikasi cadangan uranium Arab, menyebut Arab Saudi memiliki 90.000 ton uranium di tiga endapan di tengah dan barat laut negara itu.

Namun, eksplorasi lebih jauh masih diperlukan untuk memverifikasi jumlahnya yang sangat besar.

Laporan yang disusun oleh Institut Riset Geologi Uranium Beijing (BRIUG), Perusahaan Nuklir Nasional China (CNNG), dan Survei Geologi Saudi.

Prof Kip Jeffrey, kepala sekolah pertambangan Camborne di Universitas Exter, mengatakan uranium akan jauh melebihi apapun, dari sekedar pembangkit listrik.

Baca Juga: Sengketa Laut China Selatan Sudah Menyebar, AS Klaim Dominasi Sungai Mekong Karena Lakukan Hal ini, China: Amerika Mau Buat Medan Perang Baru!

Mark Hibs, rekan senior dalam program kebijakan nuklir di Carnegie Endowment for Peace, mengatakan pada The Guardian, "Jika Anda mempertimbangkan pengembangan senjata nuklir, semakin banyak itu semakin baik."

"Dalam beberapa kasus, pemasok uranium asing membutuhkan komitmen damai dari awal hingga akhir, jadi mereka tidak perlu khawatir tentang pemilik uranium," imbuhnya.

China telah mulai mencari pekerjaan di Arab Saudi, setelah tahu potensi menggiurkan itu sejak 2017.

Sebagai bagian dari perjanjian kerja sama energi nuklir, dan telah selesai akhir tahun lalu.

Salah satu potensi lumbung uranium terbesar di Arab tampaknya berada di dekat kota Neom, berbatasan dengan Mesir dan Yordania.

Meski demikian, Arab masih belum mengembangkan senjata nuklir mereka sendiri.

Baca Juga: Dicekal Ke Luar Negeri, Utang Bambang Trihatmodjo ke Pemerintah Indonesia Dipastikan Sangat Besar, Total Kekayaan dan Gurita Bisnisnya Saja Tak Habis Tujuh Turunan

Awal pekan ini, laporan mengklaim Badan Energi Atom Internasional (IAEA) bekerja sama dengan lembaga China untuk mengembangkan uranium di Arab Saudi.

IAEA menerbitkan dokumen untuk membantu kerjaan itu membuat bahan bakar nuklir menurut Blomberg News.

Terlepas dari kerja sama itu, inspektur pengawas nuklir PBB, tidak diizinkan berada di negara tersebut.

Namun,Pangeran Mohammad Bin Salman, mengatakan mereka akan mengembangkan nuklir sendiri, jika Iran terus melakukan hal yang sama.

Artikel Terkait