Advertorial

Ketahui Kadar Gula Darah dalam Tubuh yang Dapat Cegah Diabetes, Lakukan Secara Mandiri dengan Glukometer, Begini Cara Pakainya!

K. Tatik Wardayati

Editor

Mengetahui kadar gula darah untuk mencegah diabetes mellitus, lakukan secara mandiri dengan glukometer. Begini cara pakainya.
Mengetahui kadar gula darah untuk mencegah diabetes mellitus, lakukan secara mandiri dengan glukometer. Begini cara pakainya.

Intisari-Online.com – Mencegah lebih baik daripada mengobati, slogan itu sering kali kita dengar untuk menyatakan sebelum terkena penyakit akan lebih baik mencegahnya dahulu.

Mengetahui kadar gula darah secara mandiri dapat mencegah kita mengalami penyakit diabetes mellitus.

Apalagi bagi mereka yang sangat berisiko mengalami diabetes.

Hingga kini, jumlah penderita diabetes mellitus (DM) pun semakin bertambah.

Baca Juga: Selain untuk Mengatasi Diabetes, Ini Manfaat Daun Dewa untuk Wajah, Punya Kandungan yang Berkhasiat Digunakan dalam Perawatan Kulit

International Diabetes Federation (IDF) sendiri mencatat jumlah penyandang diabetes mellitus di dunia pada 2015 sudah mencapai sekitar 415 juta jiwa dan diperkirakan meningkat menjadi 642 juta jiwa (55 persen) pada 2040.

Indonesia menjadi negara ke-7 dengan jumlah penyandang diabetes terbanyak di dunia, yakni mencapai sekitar 10 juta penduduk.

Pengendalian glukosa darah yang baik merupakan salah satu faktor penting dan telah terbukti dapat menurunkan risiko komplikasi pada penyadang diabetes mellitus tipe 1 maupun diabetes mellitus tipe 2.

Dalam praktik klinik sehari-hari, pemeriksaan kadar glukosa darah, baik glukosa darah puasa (GDP), glukosa darah post-prandial (GDPP), maupun sewaktu dan HbA1c lazim dilakukan untuk menilai kendali glikemik penyandang diabetes mellitus.

Baca Juga: Banyak Manfaatnya Bagi Kesehatan, Ini Cara Menyimpan Biji Ketumbar yang Benar

Pada umumnya pemeriksaan dilakukan di laboratorium pada pagi hari, pada rentang waktu tertentu atau pada saat penyandang berobat di klinik.

Pola tersebut kiranya tidak dapat memberikan informasi yang akurat mengenai gamvaran variabilitas glukosa darah harian yang sesungguhnya dari seorang penderita diabetes mellitus.

Misalnya, kadar glukosa darah sebelum dan setelah makan siang maupun makan malam.

Maka dari itu, pematauan glukosa darah mandiri (PGDM) yang terstruktur dan alat glukometer yang baik diperlukan karena dapat memberikan informasi mengenai variabilitas kadar glukosa darah harian penderita diabetes.

PGDM adalah pemeriksaan gulkosa darah berkala yang dilakukan dengan menggunakan glukometer oleh penderita diabetes sendiri atau keluarganya.

PGDM semestinya dilakukan oleh penderita diabetes maupun keluarga pasien yang telah mendapatkan edukasi dari tenaga kesehatan terlatih.

Kesalahan cara menggunakan glukometer dapat menghasilkan nilai glukosa darah atau gula darah yang tidak akurat hingga 91-97 persen.

Manfaat cek gula darah secara mandiri

Pemeriksaan glukosa darah mandiri dapat memberikan informasi tentang variabilitas gula darah harian seperti glukosa darah setiap sebelum makan, satu atau dua jam setelah makan, atau sewaktu-waktu pada kondisi khusus.

Baca Juga: Coba Kunyah Kacang Panjang Rebus Setiap Hari, Lalu Rasakan Perbedaan pada Tubuh yang Luar Biasa Ini

Melansir Buku Pedoman Pengelolaan-Glukosa Darah Mandiri tahun 2019 yang diterbitkan Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni), penelitian menunjukkan PGDM dapat memperbaiki pencapaian kendali glukosa darah, menurunkan morbilitas, mortalitas, serta menghemat biaya kesehatan jangka panjang yang terkait dengan komplikasi akut maupun kronik diabetes mellitus.

Penggunaannya secara terintegrasi dan terstruktur dapat menurunkan HbA1c secara signifikan.

Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai manfaat PGDM:

1. Menjaga keselamatan penyandang diabetes

Mendiagnosis episode hipoglikemia khususnya pada pengguna insulin dan sekretagok insulin

Mencegah risiko hipoglikemia pada penyandang diabetes saat melakukan aktivitas yang dapat membahayakan dirinya atau orang lain, misalnya pengemudi, operator mesin berat, atau pemadam kebakaran

Mengindentifikasi episode hipoglikemia dan hiperglikemia selama puasa Ramadan dan puasa lainnya

Memantau glukosa darah pada keadaan khusus, seperti diabetes dengan kehamilan dan diabetes rawat jalan yang sedang sakit akut, seperti demam dan diare.

Baca Juga: Waspada, Telapak Kaki yang Panas dan Nyeri Bisa Jadi Tanda Ada Kaitannya dengan Beberapa Penyakit Serius Ini!

2. Membantu upaya perubahan gaya hidup

Pemantauan gula darah mandiri memberikan data sebagai umpan balik objektik bagi penderita diabetes terhadap terapi gizi medic dan aktivitas fisik yang sedang dilakukan.

3. Membantu dalam pengambilan keputusan

PGDM dapat memberikan data yang bisa dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan dan menyusun program perubahan gaya hidup maupun terapi medikamentosa.

4. Membantu penyesuaian dosis insulin atau obat hipoglikemik oral (OHO) yang diberikan bersama dengan steroid

Secara umum, berikut ini adalah beberapa kelompok penderita diabetes yang harus melakukan PDGM:

Penyandang diabetes tipe 1, atau tipe 2 yang menjalani pengobatan suntik insulin beberapa kali per hari atau pada pengguna obat antidiabetik oral yang kerjanya memacu produksi insulin dari pankreas

Pasien diabetes dengan kondisi tertentu, seperti wanita yang merencanakan kehamilan atau wanita hamil yang memiliki risiko hipoglikemia

Penyandang diabetes dengan penyakit penyerta, seperti jantung koroner

Baca Juga: Diabetes dan Stroke Sebabkan Meninggalnya Tata Dado, Minuman Favorit Sejuta Umat Ini Justru Bikin Sakitnya Makin Parah

Cara cek gula darah secara mandiri

Para penderita diabetes mellitus maupun keluarga pasien harus mengetahui prosedur PGDM dengan benar untuk menghindari ketidakakuratan hasil.

Prosedur PGDM dengan menggunakan glukometer dapat dipelajari dari tenaga medis terlatih.

Namun, secara umum, tata cara PGDM yang bisa diikuti adalah sebagai berikut:

1. Memilih tempat tusukan dengan tepat

Pilihlah tepi ujung jari tangan (bagian lateral ujung jari), terutama pada jari ke-3, 4, dan 5 karena kurang menimbulkan rasa nyeri.

Jika tidak memungkinkan, pemeriksaan dapat dilakukan di daerah telapak tangan pangkal ibu jari (tenar).

Pada kondisi tertentu, misal luka bakar pada kedua tangan, penusukan dapat dilakukan pada lengan bawah, paha, dan telapak tangan, tapi hasilnya tidak seakurat di ujung jari.

Baca Juga: Sering Jadi Perdebatan, Tapi Rupanya Nasi Putih Bisa Jadi Pemicu Diabetes, Ini Cara Aman Konsumsi Nasi Putih yang Enak

2. Cucilah tangan dengan air dan sabun, lalu keringkan

Bersihkan tempat yang akan ditusuk dengan alkohol 76 persen, gunakan tetesan darah pertama.

Jika permukaan tempat yang akan ditusuk tidak memungkinkan untuk dibesihkan dan lokasi terlihat kotor, maka tetesan darah pertama dibersikan dulu dan pemeriksaan menggunakan tetesan darah kedua.

3. Lalukan pemijatan ringan ujung jari sebelum ditusuk

Setelah ditusuk, jari tidak boleh ditekan-tekan lagi karena sampel darah yang keluar adalah plasma, bukan serum.

4. Gunakan lanset yang tipis dan tajam untuk menghindari nyeri

Gunakan satu lanset untuk sekali penggunaan.

Hal ini penting untuk mencegah transmisi bakteri patogen, infeksi kulit, dan reaksi kulit lainnya, serta mencegah penggunaan jarum lanset yang tumpul.

Baca Juga: Manfaat Kesehatan Mengejutkan Daun Salam, Termasuk Cegah Kanker

5. Lakukan pengaturan kedalaman tusukan lanset sesuai kebutuhan

Pengaturan kedalaman tusukan dapat dilakukan melalui angka-angka yang tertera pada pen pemegang lanset.

Sementara, jika menggunakan lanset tanpa pen (safety pro uno), maka kedalaman tidak bisa diatur.

6. Lakukan penusukan dengan lanset

7. Teteskan darah pada ujung strip

Masing-masing alat glukometer punya cara yang berbeda sehingga perlu diperhatikan cara dan syarat masing-masing alat tersebut.

Glukometer semestinya tidak digunakan bersama dengan penderita diabetes lainnya.

Jika harus digunakan bersamaan, glukometer harus dibesihkan dan didisinfektan sebelum digunakan kembali sesuai dengan instruksi pabrik pembuatnya.

Baca Juga: Disukai Banyak Orang, Siapa Sangka Minuman Ini Jadi Penyebab Mendiang Yana Zein hingga Atun Idap Penyakit Mematikan, Segera Kurangi!

8. Bersihkan darah pada ujung jari

Jika pemeriksaan telah selesai, bersihkan darah pada ujung jari dengan alkohol ataupun kapas.

9. Lakukan pencatatan hasil dan waktu PGDM

Jangan lupa, catat hasil dan waktu PGDM dalam buku catatan harian glukosa darah atau secara digital.

Hal ini akan membantu dokter memutuskan perlu-tidaknya melakukan perubahan rencana pengobatan.

Setelah melakukan berbagai langkah cek gula darah secara mandiri tersebut, buang strip dan lanset yang telah dipakai ke dalam wadah pembuangan yang aman, bisa berupa botol, kaleng, kotak karton atau wadah plastik tebal dengan tutup di atasnya.

Setelah penuh, serahkan sampah medis ini ke pusat layanan kesehatan terdekat untuk dihancurkan.

Jangan pernah membuangnya ke tempat pembuangan sampah umum.

Terkait penggunaan glukometer, pastikan Anda menggunakan glukometer yang sudah terstandarisasi sesuai dengan ISO-15197 tahun 2013. (Irawan Sapto Adhi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Cara Cek Gula Darah Secara Mandiri dengan Glukometer”

Baca Juga: Manfaat Kesehatan Daun Salam dan Begini Cara Membuat Teh Daun Salam

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait