Advertorial
Intisari-Online.com - Pernahkah Anda mengonsumsi daun dewa, atau bagian lain dari tanaman ini?
Meski belum pernah, namun tentunya Anda pernah mendengar nama tanaman ini bukan?
Pasalnya, daun dewa cukup terkenal sebagai obat herbal.
Bukan hanya sebagai obat. Di Jawa, rebung muda tanaman ini dimakan mentah sebagai sayuran.
Baca Juga: Termasuk Meningkatkan Kesuburan, Inilah Segudang Manfaat Daun Dewa
Sementara warga Singapura merasa lebih enak jika daunnya telah direbus dalam air panas sebelum dikonsumsi. Tentu tergantung selera ya?
Daun dewa memang banyak digunakan sebagai obat herbal, salah satunya oleh penderita diabetes.
Untuk seseorang yang hidup dengan diabetes, sangat perlu untukmenjaga kadar gula darah dan diet sehat sangat penting.
Penderita diabetes harus berhati-hati untuk memastikan diet mereka seimbang dengan insulin dan obat-obatan oral mereka.
Rencana makan yang tepat juga akan membantu setiap orang yang hidup dengan diabetes meningkatkan kadar glukosa darah mereka.
Di Thailand, ramuan ini dikenal untuk mengurangi gula darah dan membalikkan diabetes.
Ini disebut "Bayam panjang umur" dikatakan efektif pada Diabetes Tipe 2 dan telah terbukti menurunkan glukosa darah pada diabetes tipe 1 juga.
Menjadi ramuan anti virus dan antiinflamasi, daun dewa memiliki kemampuan untuk membantu mengatur tidak hanya glukosa darah, tetapi juga tekanan darah dan kadar kolesterol.
Ini juga menunjukkan hasil yang menjanjikan terhadap virus seperti kanker dan HIV.
Ternyata, selain khasiatnya untuk penyakit seperti diabetes, juga sebagai antivirus, daun dewa memiliki manfaat untuk wajah.
Berikut ini manfaat kesehatan daun dewa untuk wajah, juga manfaatnya yang lain:
Anti-Inflamasi
Studi ekstrak etanol menunjukkan aktivitas anti-inflamasi.
Antihipertensi
Penelitian menunjukkan pemberian oral ekstrak air secara signifikan menurunkan tekanan darah pada tikus hipertensi spontan.
Hasil menunjukkan GPE mungkin berguna untuk pencegahan dan pengobatan hipertensi melalui peningkatan produksi NO (nitric oxide) di pembuluh darah.
Penurunan glukosa
Ekstrak etanol daun secara signifikan menekan peningkatan kadar glukosa serum pada tikus diabetes.
Ekstrak tidak secara signifikan menekan kadar glukosa pada tikus normal. Hasilnya menyimpulkan bahwa daun dewa mungkin merupakan aktivitas seperti biguanide.
Protein daun berlimpah/Peroksidase
Penelitian menemukan beberapa protein berlimpah dari daun GP; di antaranya, peroksidase ditemukan paling banyak dari protein yang diekstraksi.
Hasil menunjukkan sumber alami untuk peroksidase untuk digunakan dalam industri kosmetik dan perawatan kulit.
Baca Juga: Jangan Lagi Beri Uang ke Manusia Silver di Palembang, Bisa Diancam Denda Rp50 Juta!
Sifat nutrisi/antioksidan
Ekstrak etanol Gynura menunjukkan sifat antioksidan tertinggi dalam setiap pengujian.
Evaluasi nutrisi menunjukkan bahwa ekstrak tersebut merupakan sumber protein yang baik dan mungkin memiliki efek positif pada pemulungan radikal bebas dan pengkelat besi.
Anti-Ulcerogenik
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun etanol Gynura procumbens mempromosikan perlindungan ulkus seperti yang ditunjukkan oleh penurunan signifikan area ulkus, penurunan histologis pada area ulkus, dengan tidak adanya atau pengurangan edema dan infiltrasi leukosit pada lapisan submukosa.
Anti-Diabetic
(1) Penelitian mengevaluasi ekstrak air G. procumbens pada tikus diabetes yang diinduksi streptozotocin menunjukkan efek hipoglikemik dengan meningkatkan penyerapan glukosa oleh otot.
(2) Hasil penelitian menunjukkan efek antidiabetes dapat dimediasi melalui stimulasi penyerapan glukosa dan potensiasi aksi insulin.
Evaluasi toksikologi
Pemberian ekstrak metanol G. procumbens tidak menghasilkan mortalitas atau perubahan signifikan dalam berbagai parameter dalam studi toksisitas akut dan sub-kronis.
Penggunaan umum lainnya
Selain sifat obat di atas, menurut Sumber Daya Tumbuhan Asia Tenggara (PROSEA), tanaman ini juga digunakan di Afrika, di mana daun rebusan diterapkan secara eksternal untuk menghilangkan rasa sakit tubuh secara umum dan daun mentah untuk sakit rematik.
Daun kering dan ditumbuk dicampur dengan minyak dan diterapkan sebagai tapal untuk mengobati keluhan kulit. Ini juga digunakan untuk pengobatan masalah ginjal dan disentri.
Daun dewa (gynura procumbens) dapat dimakan segar seperti salad, aduk goreng dengan sayuran lain, dijus, dan juga dinikmati sebagai secangkir teh. Rasanya sangat enak.
Baca Juga: Kabar Gembira, Pemerintah Tetapkan Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2021
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari