"Beliau itu jangan dikira tinggal selamanya di puncak gitu. Jadi kalau stok makanannya habis, dia akan turun mengambil stok," beber Ari saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Rabu.
Selama di puncak, Hamzah hanya mengonsumsi tiwul sebagai makanan pokok.
Tiwul dipilih karena Hamzah memang tidak makan nasi, dan juga daging.
"Biasanya yang diambil (saat turun) itu tiwul, karena beliau nggak makan nasi, nggak makan daging, beliau vegetarian, jadi makannya tiwul itu dibawa ke puncak," jelas Ari.
Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, Ari mengatakan, Hamzah memanfaatkan tumbuhan di sekitarnya.
"Untuk kesehariannya, untuk menyambung hidup, beliau memanfaatkan tumbuh-tumbuhan yang ada di puncak gunung seperti bayam hutan, sawi hutan, ginseng, manis rejo, lada hutan, gitu," ujarnya.
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR