Advertorial

Tinggalkan Keramaian dan Menyendiri di Gunung, Pria Asal Jawa Timur Memilih Hidup Sebagai Petapa Sejak Tahun 2000, Kisah Hidupnya Sungguh Mengejutkan

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Dalam beberapa waktu, Hamzah akan turun gunung untuk membenuhi kebutuhan makan selama berada di puncak.
Dalam beberapa waktu, Hamzah akan turun gunung untuk membenuhi kebutuhan makan selama berada di puncak.

Intisari-online.com - Belakangan ini ada sebuah kisah viral seorang Pria di Indonesia menjadi petapa di gunung Wilis selama 2,5 tahun.

Hamzah (47), seorang pria di Jawa Timur mendadak viral karena tinggal seorang diri di puncak Gunung Wilis, Tulungagung.

Hamzah sudah 2,5 tahun tinggal menyendiri dengan mendirikan bivak di Puncak Trogati Gunung Wilis di ketinggian 2.563 Mdpl.

Dikutip dari Tribunnews, kisah Hamzah viral setelah diunggah oleh akun Facebook Mas Ari Purnomo Adi pada Senin (31/8/2020) lalu.

Baca Juga: Para Pendaki Gunung dan Komando yang Hebat! Temui SFF, pasukan khusus India yang Anggotanya Sebagian Orang Tibet

Saat dikonfirmasi Tribunnews.com, sang pengunggah, Ari, membenarkan kisah yang ia bagikan tersebut.

Ari mengaku sempat berbincang selama 1 jam dengan Hamzah.

Dijelaskan Ari, Hamzah sebenarnya tak sepenuhnya menetap di puncak Gunung Wilis.

Dalam beberapa waktu, Hamzah akan turun gunung untuk membenuhi kebutuhan makan selama berada di puncak.

Baca Juga: Memiliki Lubang Menganga dengan Api Abadi yang Tak Pernah Padam, Inilah 'Gerbang Neraka' di Dunia Nyata, Tak Disangka Api Abadi Tersebut Bemula dari Ulah Manusia Ini

"Beliau itu jangan dikira tinggal selamanya di puncak gitu. Jadi kalau stok makanannya habis, dia akan turun mengambil stok," beber Ari saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Rabu.

Selama di puncak, Hamzah hanya mengonsumsi tiwul sebagai makanan pokok.

Tiwul dipilih karena Hamzah memang tidak makan nasi, dan juga daging.

"Biasanya yang diambil (saat turun) itu tiwul, karena beliau nggak makan nasi, nggak makan daging, beliau vegetarian, jadi makannya tiwul itu dibawa ke puncak," jelas Ari.

Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, Ari mengatakan, Hamzah memanfaatkan tumbuhan di sekitarnya.

"Untuk kesehariannya, untuk menyambung hidup, beliau memanfaatkan tumbuh-tumbuhan yang ada di puncak gunung seperti bayam hutan, sawi hutan, ginseng, manis rejo, lada hutan, gitu," ujarnya.

Baca Juga: Padahal 27 Tahun Tinggal di Hutan dan Tidak Bekerja, Orang-orang Terkejut Saat Tahu Pria Ini Punya Barang-barang Modern

Sedangkan untuk kebutuhan air, Ari melanjutkan, Hamzah biasa memanfaatkan air hujan.

Tak hanya itu, Hamzah juga mengambil air dari mata air di dasar jurang.

"Untuk airnya, beliau kalau musim hujan menggunakan air hujan, kalau nggak hujan dia turun ke jurang ambil air di dasar jurang," kata Ari.

Ari menuturkan, tujuan hamzah menetap di atas puncak gunung yakni untuk belajar atau biasa disebut bertapa.

Hamzah mendalami ilmu yang berfokus untuk mengenal diri sendiri sebagai langkah mendekatkan diri pada Tuhan.

"Prinsipnya, beliau itu belajar tentang ilmu yang intinya adalah mengenal diri sendiri, yang bisa saya tangkap itu, karena dengan mengenal diri sendiri itu adalah salah satu cara untuk mengenal Tuhan," ungkapnya.

Baca Juga: Berpuasa Selama 70 Tahun, Petapa Ini Bisa Hidup Sehat Sentosa, Saat Diteliti Dokter Sampai Tercengang Mengetahui Kondisi Tubuhnya!

Ari menyebutkan, Hamzah sudah menjalani kehidupannya di puncak gunung sejak tahun 2000-an.

Sejak tahun 2000-an pula, Hamzah telah berpindah-pindah tempat untuk bertapa.

"Memang beliaunya kan sudah menjalani hidup seperti itu, bertapa mungkin sejak tahun 2000-an, jadi dia bertapanya bukan 2,5 tahun tapi sejak tahun 2000," jelas Ari.

Dijelaskan bahwa Hamzah berasal dari Kalidawir, Tulungagung, Jawa Timur.

Saat ini pun, keluarga Hamzah masih berada di daerah Kalidawir. (Tribun-Video/Tribunnews)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul VIRAL Kisah Pria Tinggal di Puncak Gunung Wilis, Tidak Makan Nasi dan Daging

Artikel Terkait