Intisari-Online.com - Sejak kecil ia dikenal sebagai laki-laki keras dan kuat.
Wajar bila kemudian menjadi pemimpin Irak.
Saking kuatnya, dalam karier politiknya ia seakan sulit didepak. Hukuman mati yang pernah dijatuhkan kepadanya pun tak mempan menghentikan hidupnya.
Mungkinkah kekuatan AS yang maha dahsyat mampu menyingkirkannya?
Said K. Aburish, wartawan dan penulis buku Saddam Hussein: The Politics of Revenge berpendapat, Saddam butuh waktu 20 tahun untuk membangun citra tentang dirinya, kepribadiannya.
Ia menjadi tokoh yang begitu misterius. Tidak aneh, karenanya, setelah Perang Teluk I (1991) lawan-lawannya menciptakan suatu kepribadian yang sangat berbeda.
Setiap lawannya memiliki gambaran sendiri-sendiri tentang Saddam.
Ibarat cerita, ia sebuah cerita yang belum sampai titik akhir.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR