"Sekarang sedang kami analisis ke mana arah virus kalau ada mutasi itu," ujarnya.
4. Paling dominan di dunia
Mutasi D614G merupakan jenis mutasi yang sangat umum ada di Eropa, Amerika Utara, Australia, dan sebagian Asia.
Mutasi ini pertama kali dideteksi di Eropa pada bulan Februari.
Sejak saat itu, jenis ini menyebar dengan cepat dan luas ke berbagai negara.
Ahli biologi komputasi dan ahli genetik Bette Korber mengatakan dalam papernya, mutasi D614G bisa dikatakan paling dominan di dunia karena penyebarannya yang 10 kali lipat lebih tinggi dibanding jenis lain.
Dalam risetnya yang terbit bulan Juli, Korber mengatakan bahwa D614G mampu mendominasi jenis mutasi virus corona di suatu daerah meski ada jenis asli virus di sana.
5. Lebih mudah menyebar tapi disebut tidak mematikan
Dilansir Reuters, Paul Tambyah yang merupakan konsultan senior di National University of Singapore dan Presiden International Society of Infectious Diseases mengatakan bahwa bukti yang ada menunjukkan D614G di beberapa negara sejalan dengan penurunan tingkat kematian.
Paul menjelaskan, ini artinya mutasi D614G kurang mematikan.
"Mungkin mutasi ini lebih menular, tapi tidak terlalu mematikan," kata Paul Tambyah.
Dia menambahkan, sebagian besar virus cenderung kurang ganas ketika bermutasi.
"Virus berkepentingan untuk menginfeksi lebih banyak orang tetapi tidak membunuh mereka karena virus bergantung pada inang untuk makanan dan tempat berlindung," katanya.
6. Vaksin mungkin tak efektif
Ada spekulasi bahwa ilmuwan perlu mengembangkan vaksin Covid-19 sesuai dengan jenis mutasinya.
Namun, sebagian besar vaksin yang dikembangkan didasarkan pada wilayah spike yang berbeda, sehingga hal ini tidak berdampak pada perkembangannya.
Meski mutasi D614G terjadi pada protein spike, mutasi ini tidak mengubah domain pengikat reseptor (RBD) di ujung protein spike.
RBD mengikat reseptor ACE2 pada sel manusia. Itu merupakan target utama dari sistem kekebalan.
Sederhananya, mutasi D614G mengubah protein spike, tetapi tidak mengubah bagian RBD yang kritis untuk pengembangan vaksin.
Sebuah studi WHO di China juga menunjukkan bahwa jenis D614G tetap rentan terhadap netralisasi oleh antibodi yang diisolisi dari pasien yang sembuh.
Di sisi lain, vaksin yang dikembangkan saat ini menargetkan protein spike untuk mencegah virus masuk ke sel.
Namun mengingat jenis D614G yang paling dominan di seluruh dominan, para ahli mengatakan satu vaksin mungkin dapat menangani hal ini.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami D614G.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Fakta Mutasi Virus Corona D614G, Paling Menular dan Dominan di Dunia"
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR