Advertorial

Dikasih HP Sejak Usia 2 Tahun, Ayah Ini Begitu Menyesal Melihat Kondisi Sang Putri, Tak Hanya Jerit-jerit Kecanduan Namun Juga Kena Efek Ini

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Tak bisa dipungkiri ponsel memang hampir selalu bisa membuat anak yang tadinya rewel menjadi tenang kembali.
Tak bisa dipungkiri ponsel memang hampir selalu bisa membuat anak yang tadinya rewel menjadi tenang kembali.

Intisari-Online.com - Tak bisa dipungkiri ponsel memang hampir selalu bisa membuat anak yang tadinya rewel menjadi tenang kembali.

Namun disadari atau tidak, memberikan ponsel pada anak yang rewel bukanlah solusi yang tepat.

Justru sebaliknya, ponsel memiliki dampak negatif yang buruk bagi si kecil.

Seperti pengalaman seorang ayah asal Bangkok, Thailand ini.

Baca Juga: Kenalan Lewat Aplikasi Tinder, Wanita Cantik Ini Tak Menyadari Berkencan dengan Pria Mengerikan, Nasibnya Berujung Sangat Tragis

Tahun lalu, pria pemilik akun Facebook Dachar Nuysticker Chuayduang membagikan pengalamannya melalui sebuah unggahan.

Dachar memiliki seorang putri yang waktu itu berusia 4 tahun.

Dachar menyadari bahwa ia melakukan sebuah kesalahan besar pada sang putri.

Sejak usia putrinya 2 tahun, Dachar sudah mengenalkannya pada gadget, terutama ponsel dan iPad.

Baca Juga: Siapa Sangka, Ternyata Presiden Indonesia Soeharto, SBY, dan Jokowi Sama-sama Gunakan Ajudannya untuk Lakukan Ini

Pola asuh itu nyatanya membuat putri Dachar kecanduan gadget.

Tiap kali tak diizinkan bermain ponsel, sang putri akan kesal, marah, hingga menjerit-jerit.

Karena tak tahan, Dachar akhirnya selalu memberikan ponsel setiap putrinya mulai rewel.

Hal itu dilakukannya agar putrinya kembali tenang dan diam hingga tak menggangung aktivitas Dachar.

Baca Juga: Gegara Wanita Nyasar, Kim Jong-un Perintahkan Lockdown 2 Kota di Korea Utara karena Parno Wanita Itu Jangan-jangan Terjangkit Covid-19

Dulu, kebiasaan itu terasa mudah saja dilakukan.

Namun kini, kondisi putrinya membuat Dachar begitu menyesal.

Gadis kecil itu divonis dokter menderita mata malas dengan satu mata miring atau juling, salah satu komplikasi paling serius dari miopi dan astigmatisme.

Akibatnya, di usia yang masih kecil, putri Dachar harus merasakan dinginnya meja operasi.

Baca Juga: Heboh, Babi Hutan 'Menangis' Ini Maunya Makan Nasi dan Susu, Bahkan Tak Mau Tidur Tanpa Bantal dan Selimut, Jadi Tontonan Warga!

Dokter memutuskan ia harus menjalani operasi mata sebelum matanya menjadi buta.

Dikutip dari Nakita, penyebab mata malas yang paling umum adalah kelainan refraksi seperti rabun jauh, rabun dekat, astigmatisme, pembiasan terdistorsi, juga juling.

Dokter juga mengatakan bahwa melihat ponsel dan tablet dari jarak dekat secara instensif lah yang menyebabkan ia menderita gangguan ini.

Menurut hasil penelitian di Korea Selatan, anak-anak yang sering menggunakan ponsel pintar atau tablet beresiko besar mengalami mata juling sementara.

Baca Juga: Diselingkuhi, Wanita Kirimi Mantan Pacarnya 1 Ton Bawang Merah agar Sang Mantan Menangisi Putusnya Hubungan Mereka, Butuh 4 Jam untuk Menurunkan 'Bom Air Mata' Ini

Selain durasi pemakaian yang terlalu sering, jarak yang terlalu dekat dengan mata kemungkinan menjadi penyebab gangguan juling atau mata yang tidak searah.

Setelah melakukan operasi, dokter menyarankan agar Dachar membatasi waktu putrinya untuk bermain smartphone, tablet atau menonton layar tivi karena cahaya yang dipancarkan layar perangkat ini akan memengaruhi matanya.

Ponsel dan tablet tidak hanya memengaruhi penglihatannya, tetapi juga membuatnya sulit untuk fokus belajar.

Melalui cerita putrinya, Dachar ingin memperingatkan orang tua lainnya, terutama orang-orang yang memiliki anak kecil agar mereka tidak membiarkan anak-anak mengenal perangkat seluler seperti ponsel pintar, tablet terlalu dini.

Baca Juga: Demi Alasan Egois, Politisi AS Sabotase hubungan China-AS: Militer China Tak Akan 'Berdansa' Mengikuti 'Irama Lagu' Amerika

Amblyopia atau mata malas terjadi ketika salah satu mata tidak berkembang dengan benar, misalnya salah satu mata rabun jauh dan yang lainnya tidak.

Dalam kondisi ini, otak akan terus memiliki 2 gambar yang akan membingungkan yakni gambar yang buram dan jelas.

Kondisi ini akan membuat kerja otak menjadi ekstra hingga akhirnya otak bisa memilih gambar yang lebih jelas dan menghiraukan gambar yang kabur.

Mata tidak menunjuk pada arah yang sama menjadi penyebab umum mata malas.

Baca Juga: Sempat Anggap Covid-19 Hanya Flu Biasa, Inilah Kisah Dea yang Rasakan Keganasan Virus Corona setelah Kehilangan Orangtua, Kakak, hingga Keponakannya

Jika dibiarkan tanpa penanganan, anak berisiko mengalami gangguan penglihatan permanen saat memasuki usia usia 6-10 tahun.

Kondisi ini juga dapat menyebabkan kebutaan pada mata malas karena otak mengabaikan rangsangan yang dikirim dari bagian mata tersebut.

Otak merasa tidak mendapat rangsangan sehingga lama-kelamaan saraf pada mata malas akan rusak dan menyebabkan kebutaan permanen.

Karenanya, mengatasi kecanduan gadget pada anak memang penting.

Baca Juga: Covid Hari Ini 31 Agustus 2020: Situasi Serius! Strain Virus Corona Disebut Mengalami Mutasi di Indonesia, Seperti Apa?

Berikut TribunStyle.com merangkum 5 cara mengatasi kcanduan gadget pada anak:

1. Mengurangi secara bertahap

Kecanduan smartphone terjadi karena penggunaannya yang berlebihan.

Cobalah untuk mengurangi penggunaannya dengan cara hanya membukanya ketika ada pesan masuk saja.

Anda juga bisa tidak menggunakan smartphone dalam rentang waktu beberapa jam.

Baca Juga: Rutin Minum Jus Seledri saat Perut Masih Kosong, Wanita Ini Mengalami Perubahan yang Melegakan Ini

2. Lakukan kegiatan yang tidak melibatkan smartphone

Cara mengatasi kecanduan yang kedua adalah dengan mencari kegiatan lain yang tidak melibatkan penggunaan smartphone.

Jika anda menganggap bahwa semua kegiatan membutuhan smartphone, itulah tanda bahwa anda sudah kecanduan.

3. Kumpulkan smartphone saat berkumpul

Hindarilah menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh.

Hargai setiap momen berkumpul bersama, dengan cara mengumpulkan semua smartphone.

Dengan begitu momen anda tidak akan terganggu dan kecanduan pada smartphone akan sedikit berkurang.

Baca Juga: Meski Terdengar Jorok, Ternyata Merebus Daun Pepaya dengan Tanah Liat Bisa Memberikan Perubahan Ini pada Rasanya, Jangan Kaget saat Mencobanya!

4. Membuang aplikasi yang membuat ketagihan

Tak jarang mereka yang kencanduan smartphone karena adanya peran aplikasi.

Buang atau hapuslah aplikasi itu agar tidak membuat anda menajdi terus menerus ketagihan untuk membukanya.

Biasanya ini terjadi mereka para gamers.

5. Mengurangi notifikasi

Cara terakhir adalah dengan mengurangi notifikasi terhadap pesan yang masuk.

semakin banyak notifikasi yang muncul, akan semakin membuat anda tertarik kembali menggunakan smartphone.

Cobalah untuk mengatur notikasi pada smartphone anda agar hanya memunculkan hal-hal yang benar-benar penting saja.

Nah itulah lima tips yang bisa anda lakukan untuk dapat mengurangi kecanduang terhadap smartphone.

Selamat mencoba ya. (Galuh Palupi)

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Penyesalan Ayah Selalu Berikan Ponsel saat Anak Rewel, Kini Sang Putri Tanggung Akibatnya

Artikel Terkait