Jurnalis AFP di lokasi melaporkan, sirene peringatan terdengar sebelum fajar di dekat perbatasan Israel, ketika serangan udara terjadi dan Hamas menembakkan 6 roket sebagai pembalasan.
Kelompok radikal Palestina yang menguasai Gaza sejak 2007 itu mengatakan, roket tersebut adalah "respons langsung terhadap eskalasi oleh penjajah Israel".
Israel melancarkan gelombang serangan baru sebagai pembalasan, yang menargetkan "target militer Hamas lainnya" di Gaza, termasuk "lokasi pembuatan senjata," kata pernyataan militer Israel yang dikutip AFP.
Israel juga sudah membombardir Gaza dengan bom hampir setiap hari sejak 6 Agustus, sebagai tanggapan atas balon-balon pembakar dan roket-roket yang diluncurkan melintasi perbatasan.
Balon-balon itu memicu lebih dari 400 kebakaran di Israel selatan, menurut data pemadam kebakaran setempat.
Balon api banyak dianggap sebagai upaya Hamas untuk meningkatkan persyaratan gencatan senjata informal, di mana Israel berkomitmen melonggarkan blokade 13 tahun dengan imbalan ketenangan di perbatasan.
Namun sejauh ini yang dilakukan Israel adalah memperketat blokade.
Israel juga melarang nelayan Gaza melaut dan mencegah barang-barangnya melintasi wilayah itu. Satu-satunya pembangkit listrik di Gaza akhirnya ditutup karena kekurangan bahan bakar.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR