Intisari-Online.com - Kinerja Basuki Tjahja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina disorot setelah keuangan perusahaan pelat merah tersebut babak belur.
Bukan sekadar mengalami penurunan atau bahkan kehilangan laba, Pertamina mengalami kerugian yang sangat besar.
Bahkan jika dibandingkan dengan kondisi di periode yang sama di tahun lalu, sebelum AHok menjabat, keuangan Pertamina mengalami penurunan hingga 200 persen.
PT Pertamina dilaporkan mencatatkan rugi bersih sebesar 767,92 juta dollar AS atau setara Rp 11,13 triliun pada semester I 2020.
Padahal di periode yang sama pada 2019 silam, perusahaan migas pelat merah tersebut mencatatkan laba bersih senilai 659,96 juta dollar AS atau setara dengan Rp 9,56 triliun.
Kerugian tersebut disebutkan terjadi akibat penurunan harga miinyak mentah dunia, penurunan konsumsi BBM di dalam negeri, serta pergerakan nilai tukar dollar AS yang berdampak pada rupiah
Menanggapi adanya hal itu, pengamat BUMN dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB-UI) Toto Pranoto menyampaikan, penurunan kinerja Pertamina tidak dapat dihindarkan.
"Ini seperti yang dialami banyak usaha sejenis dalam era pandemi," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/8/2020).
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR