Indonesian Environmental Scientists Association (IESA)2 mengungkapkan adanya kenaikan tajam pada timbulan sampah sekitar 23 ton per hari di bulan Maret ke Mei, atau sebesar 70% dibandingkan dengan sebelum pandemi.
Sehubungan dengan situasi tersebut, program PRO yang terbentuk dalam masa pandemi COVID-19 ini sangat relevan dan merupakan komitmen nyata untuk mendukung terciptanya praktik pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Hadir dalam peluncuran, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, menyatakan apresiasi dan dukungannya terhadap program PRO yang diinisiasi oleh PRAISE.
“Pemerintah Indonesia telah menargetkan pengurangan timbulan sampah plastik sampai dengan 70% di lautan pada tahun 2025, dan bebas dari kebocoran sampah plastik ke lautan pada tahun 2040.
"Target tersebut akan kami realisasikan melalui beberapa program terkait pengolahan sampah spesifik berdasarkan sifat, konsentrasi, dan/atau volumenya, yang memerlukan pengelolaan khusus.
"Tentunya, kami harap kehadiran PRO dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap pencapaian target ini.”
Melalui Extended Stakeholder Responsibility (ESR), PRAISE melibatkan beragam pemangku kepentingan untuk menyediakan perspektif agar keberhasilan program PRO dapat menjadi mesin perubahan ekonomi, sosial, serta lingkungan.
Sebagai komponen penting dalam ESR, PRO memiliki kerangka operasional yang diadaptasi dalam konteks Indonesia, sebagai berikut:
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR