Penulis
Intisari-Online.com - HinggaKamis (27/8/2020), kasus virus corona di dunia telah mencapai24.284.206 kasus.
Dari jumlah itu, sebanyak 828.023 orang meninggal dunia dan 16.809.511 orang sembuh.
Amerika Serikat masih menjadi negara yang mencatat kasus infeksi virus corona tertinggi.
Berikut ini 10 negara dengan jumlah kasus terbesar di dunia berdasarkan data Worldometers:
1. Amerika Serikat: 5.994.982 kasus, 183.501 orang meninggal dunia, 3.294.219 orang sembuh
2. Brazil: 3.717.156 kasus, 117.665 orang meninggal dunia, 2.908.848 orang sembuh
3. India: 3.307.749 kasus, 60.629 orang meninggal dunia, 2.523.443 orang sembuh
4. Rusia: 970.865 kasus, 16.683 orang meninggal dunia, 786.150 orang sembuh
5. Afrika Selatan: 615.701 kasus, 13.502 orang meninggal dunia, 525.242 orang sembuh
6. Peru: 607.382 kasus, 28.001 orang meninggal dunia, 414.577 orang sembuh
7. Meksiko: 568.621 kasus, 61.450 orang meninggal dunia, 393.101 orang sembuh
8. Kolombia: 562.128 kasus, 17.889 orang meninggal dunia, 395.470 orang sembuh
9. Spanyol: 426.818 kasus, 28.971 orang meninggal dunia
10. Cile: 402.365 kasus, 10.990 orang meninggal dunia, 376.270 orang sembuh.
Berikut perkembangan seputar penyebaran virus corona di berbagai belahan dunia melansir Aljazeera:
Brazil
Brazil telah meminta pihak berwenang China untuk memberikan hasil tes laboratorium yang mendeteksi jejak virus corona baru pada sayap ayam dari Brazil.
Permintaan itu disampaikan saat pertemuan yang dilakukan di Kota Shenzhen, Guangdong. Perwakilan Brazil bertemu dengan pejabat kesehatan dan perdagangan di negara itu.
China berkilah, hasil tes tengah disimpan oleh otoritas kesehatan Guangdong yang tak ikut dalam pertemuan tersebut.
Amerika Serikat
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mempersempit panduannya mengenai siapa saja yang harus menjalani tes Covid-19.
Orang-orang yang menjalani tes virus corona kini hanya mereka yang terpapar. Sementara, orang tanpa gejala tak perlu lagi diuji.
Kebijakan ini berkebalikan dari rekomendasi sebelumnya yang menyebutkan pengujian direkomendasikan untuk semua kontak dekat orang yang didiagnosa Covid-19.
Sebelumnya, Presiden Donald Trump berulang kali mengatakan bahwa AS harus melakukan lebih sedikit pengujian.
Ia menyalahkan pengujian karena AS seolah-olah buruk menangani pandemi virus corona. melakukan yang buruk terhadap pandemi.
Jerman
Jerman berencana membatalkan tes virus corona gratis yang diwajibkan bagi pelancong yang kembali ke negara itu.
Tes gratis diperkenalkan pada pekan pertama Agustus setelah kasus virus corona melebihi batas 1.000, pertama kalinya sejak Mei 2020.
Meski demikian, tes wajib bagi para pelancong tetap diberlakukan.
Korea Selatan
Dokter di Korea Selatan telah melakukan mogok kerja sejak Rabu (26/8/2020) dan akan melakukan pemogokan selama 3 hari.
Mereka menolak permintaan pemerintah untuk segera kembali bekerja.
Mogok kerja ini dilakukan saat jumlah kasus virus naik di atas 300 pada Rabu (26/8/2020).
Dokter peserta pelatihan dan petugas medis lain telah melakukan pemogokan dalam beberapa pekan terakhir.
Sementara, pemogokan besar-besaran telah memaksa lima rumah sakit umum besar negara tersebut membatasi jam dan operasi yang dijadwalkan.
"Pemerintah tidak punya pilihan selain mengambil tindakan hukum yang diperlukan seperti perintah untuk membuka bisnis agar tidak membahayakan nyawa dan keselamatan warga," kata Menteri Kesehatan Park Neung-hoo kepada wartawan.
Asosiasi dokter menentang reformasi pemerintah yang akan membuka lebih banyak pelatihan bagi mahasiswa kedokteran, membuka lebih banyak sekolah kedokteran umum, dan memperluas pilihan telemedicine.
Negara itu melaporkan 320 kasus baru pada Rabu, dengan hampir 20 persen kasus dalam dua minggu terakhir berasal dari sumber yang tidak diketahui.
Baca Juga: Jangan Ragu Gunakan Bagian Tergeli Wanita Ini Untuk Berikan Kenikmatan
Nur Rohmi Aida
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Update Virus Corona Dunia 27 Agustus: 24 Juta Orang Terinfeksi | AS Tak Lagi Tes Orang Tanpa Gejala"