Advertorial
Intisari-Online.com - Seperti sekolah, bioskop ditutup untuk menghentikan penyebaran virus corona (Covid-19).
Namun setelah ditutup selama berbulan-bulan, dilaporkan akan dibuka kembali dalam waktu dekat.
Hal itu disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedandalam konferensi pers di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB) yang diunggah di kanal Youtube BNPB, Rabu (26/8/2020).
Dikatakan bioskop akan kembali dibuka setelah ditutup sejak bulan April 2020 lalu saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta.
"Dalam waktu dekat ini kegiatan bioskop akan kembali dibuka."
"Dan protokol kesehatan akan ditegakkan lewat regulasi detil dan adanya pengawasan yang ketat."
"Sehingga pelaku industri memberikan jasa kepada masyarakat tanpa resiko yang besar," ucap Anies.
Hanya saja, anggota Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hemawan Saputra menilai, pembukaan bioskop dalam waktu dekat bisa berdampak negatif bagi pengendalian virus corona (Covid-19) di Indonesia.
Ia menanggapiJuru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito yang mengatakan bahwa bioskop bisa berkontribusi untuk meningkatkan imunitas masyarakat.
"Pernyataan tersebutpernyataan yang tidak ilmiah dan tidak argumentatif terkesan absurd sekali kalau disampaikan pakar kesehatan," kata Hermawan kepada Kompas.com pada Rabu (26/8/2020).
"Tidak pada tempatnya bioskop menjadi seolah-olah sarana imunitas di kala suasana, gedung, urgensi dan juga kepentingan pembukaan bioskop ini justru berdampak negatif terhadap pengendalian covid," kata dia.
Hermawan mengatakan, bioskop merupakan ruangan tertutup dan memiliki suhu yang dingin.
Kondisi seperti itu, menurut dia, justru bisa meningkatkan potensi penularan Covid-19 di Indonesia.
"Potensi justru semakin meninggi ya. Jadi sebenarnya pernyataan tersebut kami lihat kurang tepat," ujar dia.
Sebelumnya, Wiku Adisasmito mengatakan, bioskop berkontribusi untuk meningkatkan imunitas masyarakat yang berkaitan dengan penanganan Covid-19.
Sebab, menurut Wiku, masyarakat merasa bahagia ketika menonton film di bioskop.
Perasaan bahagia itu berpengaruh pada meningkatnya imunitas tubuh yang bisa memperkecil risiko terpapar Covid-19.
"Bahwa bioskop dan sinema memang memiliki karakteristik dan kontribusi penting, terutama dalam memberikan hiburan kepada masyarakat karena imunitas masyarakat bisa meningkat karena bahagia atau suasana mental fisik masyarakat juga ditingkatkan," kata Wiku dalam konferensi pers melalui YouTube BNPB, Rabu (26/8/2020).
Oleh karena itu, Satgas Penanganan Covid-19 tengah mempersiapkan pembukaan bioskop dalam waktu dekat.
Nantinya, para karyawan dan penonton harus menjalankan protokol kesehatan apabila bioskop kembali dibuka.
Protokol kesehatan yang wajib dijalankan adalah menggunakan masker selama berada di area bioskop dan menjaga jarak minimal 1,5 meter antarpenonton.
"Pada saat nanti akan dijalankan dan sudah dijalankan, harus dilakukan monitoring dan evaluasi dengan baik agar semuanya betul aman dan berjalan dengan lancar," ucap Wiku.
(Sania Mashabi)
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Bioskop Dibuka dengan Alasan Imunitas, Ahli: Tidak Ilmiah, Terkesan Absurd")