Namun, apabila hal ini tidak juga berjalan efektif maka berpikir untuk berpisah tidak dapat dipersalahkan. Hal itu demi menghormati diri Anda pribadi.
5. Utamakan hidup dan kesehatan
Memutuskan untuk tetap bertahan dalam kondisi rumah tangga yang tidak baik, bukan tidak mungkin akan merenggut kebahagiaan, kebebasan, dan kesehatan fisik Anda sebagai seorang manusia.
Bisa dibayangkan, apa jadinya ketika kita harus bertahan dan melewatkan sisa usia dengan seseorang yang tidak bisa membuat bahagia.
Hanya emosi yang muncul jika Anda melihat keberadaannya, prasangka buruk selalu timbul atas apapun aktivitasnya. Atau Anda mengetahui fakta ia mencurangi Anda untuk waktu yang lama di belakang. Hal itu pasti akan menimbulkan rasa sakit hati yang besar.
Jika semua itu sudah merenggut kebahagiaan dan kesehatan hidup Anda, maka ambillah keputusan. Jangan korbankan sesuatu yang seharusnya masih dapat Anda pertahankan.
Namun jika hal itu tidak terjadi, maka jangan terlalu mudah untuk mengambil keputusan berpisah dengan pasangan.
6. Sinyal tubuh
Ini yang seringkali luput dari perhatian, sinyal tubuh. Tubuh kita memiliki keterkaitan dengan keadaan emosi dan pikiran. Tubuh biasanya mengeluarkan sinyal-sinyal tertentu saat hidupnya sedang tidak berjalan baik.
Misalkan, tubuh Anda sudah tidak bereaksi apa pun ketika dipeluk oleh pasangan, padahal biasanya degup jantung akan berdegup kencang.
Atau berat badan menurun drastis, kerap mengalami pusing, hal itu bisa jadi merupakan efek ketidaknyamanan dan menunjukkan kondisi Anda yang tertekan dalam hubungan pernikahan yang Anda jalani.
Jadi jangan pernah mengabaikan tanda sekecil apa pun.
7. Anak
Pasti Anda tidak ingin membiarkan seorang anak tumbuh dalam asuhan dua orangtua yang terikat pernikahan namun hubungan tidak berjalan harmonis.
Jika Anda tidak menginginkan anak Anda nantinya memiliki pernikahan seperti yang Anda jalani, maka contohkan padanya dengan cara berani mengambil tindakan tegas.
Tindakan yang Anda ambil merupakan bentuk penghargaan terhadap diri Anda sendiri untuk tidak berlarut-larut terbelenggu dalam hubungan yang tidak sehat. Anda pun tidak perlu khawatir, karena anak-anak dapat memberi motivasi yang lebih besar untuk Anda.
Jadi tidak perlu menutupi permaslahan dengan pasangan dan mempertahankan pernikahan untuk anak. Tidak usah pikirkan apa yang orang katakan terhadap Anda, karena Anda dan anak yang akan menanggung konsekuensinya, bukan orang lain.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral, Video Antrean Orang Mau Cerai di Pengadilan Agama Bandung" dan "Pastikan 7 Hal Ini Sebelum Memutuskan Bercerai...".
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR