Senada dengan pernyataan pejabat dari negeri Arab, Perdana Menteri Israel Nethanyahu, juga menggemakan kekhawatiran serupa.
"Iran sangat tinggi dalam agenda di Warsawa karena kebijakan luar negeri Iran adalah pendorong ketidakstabilan di Timur Tengah saat ini," kata utusan khusus AS untuk Iran.
Empat bulan pasca pertemuan itu, Israel dan Uni Emirat Arab melakukan pertemuan rahasia, berlangsung 17 Juni 2019 di Washington.
Mereka membicarakan, kemanan regional, dunia maya, maritim, serta fokus koordinasi diplomatik dan mengganggu pendanaan teror, menurut pejabat AS.
Lebih lanjut pertemuan itu berpuncak pada Kamis (20/8), pemerintah Israel dan UEA, telah menyepakati hubungan diplomatik dan bertukar kedutaan.
Kabar baiknya, dari kesepakatan itu, Israel berjanji akan menghentikan rencana kontroversialnya untuk mencaplok sebagian besar wilayah tepi barat Palestina.
Source | : | AP |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR