Advertorial
Intisari-Online.com - Perselisihan Iran dan AS makin runyam saja, apalagi terkait dengan embargo senjata yang dilakukan AS kepada Iran.
Presiden Iran mengatakan bahwa Amerika Serikat menderita kekalahan yang memalukan dengan penolakan Dewan Keamanan PBB untuk memperpanjang embargo senjata di Teheran.
Dalam pemungutan suara Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat tentang upaya AS untuk memperpanjang embargo senjata badan dunia terhadap Iran, Rusia dan China memberikan suara menentang.
Sementara 11 anggota abstain termasuk Prancis, Jerman dan Inggris.
Baca Juga: Manfaat Daun Saga untuk Bayi: Sembuhkan Flu hingga Atasi Sakit Perut!
Amerika Serikat dan Republik Dominika adalah satu-satunya suara yang mendukung.
"Saya tidak ingat Amerika Serikat mempersiapkan resolusi selama berbulan-bulan untuk menyerang Republik Islam Iran, dan mereka hanya mendapatkan satu suara," kata Presiden Iran Hassan Rouhani dalam pidato yang disiarkan televisi.
"Tapi sukses besar adalah bahwa Amerika Serikat dikalahkan dalam konspirasi ini dengan penghinaan," ungkapnya.
Embargo senjata PBB terhadap Iran akan berakhir di bawah kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia, yang memberikan banyak sanksi internasional terhadap Iran yang dicabut dengan imbalan pembatasan program nuklir Iran.
Presiden Donald Trump menarik Amerika Serikat dari kesepakatan itu pada 2018.
"Ini adalah kesalahan serius, kami menyesalinya," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.
Amerika Serikat sekarang dapat menindaklanjuti ancaman untuk memicu pengembalian semua sanksi PBB terhadap Iran menggunakan ketentuan dalam kesepakatan nuklir, yang dikenal sebagai Snapback.
Para diplomat mengatakan Amerika Serikat dapat melakukan hal ini paling cepat minggu depan.
Tetapi langkah ini juga diperkirakan akan melalaui upaya yang tak mudah.
Sementara Menteri Luar Negeri Israel Gabi Ashkenazi mengatakan keputusan Dewan Keamanan untuk tidak memperpanjang embargo senjata di Iran akan menyebabkan berlanjutnya ketidakstabilan Timur Tengah.
“Rezim ekstremis di Iran tidak hanya mendanai terorisme. Ia juga berperan aktif dalam terorisme melalui cabang-cabangnya di seluruh dunia dan menggunakannya sebagai alat politik," katanya.
Pemungutan suara Dewan Keamanan PBB ini mengikuti proposal yang dibuat oleh Presiden Rusia Vladimir Putin untuk pertemuan puncak para pemimpin dunia untuk menghindari "konfrontasi" atas ancaman Amerika untuk memicu kembalinya semua sanksi PBB terhadap Teheran.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Perpanjangan embargo senjata bagi Iran ditolak PBB, Rouhani: AS sedang dipermalukan"