Advertorial

Taiwan Meradang, Terus-terusan Ditekan Beijing dari Berbagai Sisi, Sang Presiden Putuskan Kirim Sinyal Bantuan Kepada AS, Ini yang Disebutkan oleh Tsai Ing-Wen

May N

Editor

Taiwan Meradang, Terus-terusan Ditekan Beijing dari Berbagai Sisi, Sang Presiden Putuskan Kirim Sinyal Bantuan Kepada AS, Ini yang Disebutkan oleh Tsai Ing-Wen

Intisari-online.com -Presiden Taiwan Tsai Ing-wen tekankan perlunya negara pemikiran terbuka dan penuh dengan demokrasi seperti Amerika Serikat (AS) untuk membantu Taiwan aman dari ancaman Beijing.

Dalam panggilan virtual ke Institut Hudson, Washington pada Rabu kemarin, Tsai katakan prioritas utama untuk masa jabatan keduanya adalah memperkuat pertahanan militer pulau Taiwan.

Termasuk salah satunya adalah dengan mencari "hubungan keamanan yang konstruktif" dengan AS.

"23 juta penduduk kami memiliki hak untuk tentukan masa depan kami sendiri, yang tentunya bertolak belakang dengan posisi yang telah ditentukan Beijing," ujarnya.

Baca Juga: Xiaomi Resmi Hadirkan Redmi 9A di Kelas Entry Level Harga 1 Jutaan!

"Memegang prinsip ini membutuhkan kami mampu mempertahankan Taiwan terhadap aksi koersif. Harus ada aksi daripada kata-kata semata."

Tidak tanggung-tanggung, kabinet Tsai pada Rabu kemarin menyusun peningkatan biaya pertahanan militer sebesar 10% biaya awal untuk tahun depan.

Proposal tersebut masih memerlukan persetujuan dewan legislatif, dan jika lolos dapat meningkatkan penggunaan dana pertahanan negara sampai 2.4% dari GDP total Taiwan.

Meski menolak mentah-mentah mosi Beijing, Tsai masih membuka pintu terbuka untuk diskusi yang lebih baik antara Beijing dan Taipei.

Baca Juga: Tiba-tiba Ambruk saat Syuting Acara TV, Pemain Sinetron 'Ganteng-ganteng Serigala' Ini Meninggal Dunia Usai Dilarikan ke Rumah Sakit, Ternyata Punya Riwayat Penyakit Ini

Hal itu selain bertujuan untuk memperbaiki hubungan dan sama-sama mendapatkan keuntungan, juga mengingat hubungan budaya dan sejarah yang kuat antara Taiwan dengan China daratan.

"Kami tidak akan berhenti percaya bahwa masih ada masa depan lebih baik di mana kedua belah pihak dapat berbagi kesuksesan dan pencapaian masing-masing," ujar Tsai.

Tapi Tsai juga tekankan "kedua belah pihak tidak seharusnya menampik keberadaan yang lain."

Tsai maksudkan bahawa Beijing sangat perlu untuk menerima kenyataan bahwa Taiwan adalah negara yang berdiri sendiri dengan bentuk pemerintahan demokrasi.

Baca Juga: Bikin Amerika dan Rusia Seperti Melihat Senjata Sendiri, Ini 5 Senjata Terbaik China Hasil Pencurian Teknologi, Spionase yang Bikin AS Murka

Pidato itu datang saat Menteri Kesehatan AS Alex Azar mendatangi Taiwan minggu ini.

Kunjungan itu merupakan kesempatan Taiwan dan As menguatkan hubungan mereka secara publik.

Tsai ungkapkan terima kasih kepada kemauan Washington untuk ciptakan kedamaian di Selat Taiwan.

Beijing sendiri berang atas kedatangan Menkes AS dan kirimkan jet tempur segera setelah kedatangan Menlu AS tersebut, sampai lewati batas Selat Taiwan.

Baca Juga: Antihistamin Alami yang Terbukti Memberikan Kelegaan Penderita Biduran

Beijing tidak memerintah Taiwan, tapi mengklaim jika teritori kedaulatannya harus diatur menurut aturan Beijing, bahkan jika terpaksa.

Beberapa tahun ini Taiwan telah perkuat hubungan dengan AS setelah ketidakmauan Beijing untuk berhubungan dengan administrasi Tsai yang pro independen.

Hubungan antara Beijing dan Washington juga memburuk ke level terburuk dalam puluhan tahun akibat ketegangan mengenai perang dagang, teknologi, konflik Laut China Sleatan, serta aksi Beijing di Hong Kong, Xinjiang, Uighur dan Taiwan.

Tsai Rabu kemarin ingatkan tantangan yang meningkat untuk terbebas bagi Taiwan dan Hong Kong, setelah Beijing terapkan undang-undang keamanan nasional.

Baca Juga: Ketahui Sumber Makanan Anda, Pandemi Telah Sadarkan Perlunya Lebih Banyak Produk Minyak Kelapa Sawit Berlabel Berkelanjutan Sebagai Bagian dari Kebiasaan Baru

"Hanya kami dua kelompok masyarakat berbahasa China di dunia yang merayakan 4 Juni sebagai hari kemerdekaan dan lahirnya demokrasi bagi kami," ujarnya.

4 Juni yang ia maksud adalah kekacauan berdarah-darah di Beijing setelah para protestan pro-demokrasi di Tiananmen Square ditangkap, Juni 1989.

"Penanganan yang telah dilakukan terhadap Hong Kong secara jauh perlihatkan Taiwan berada di garis terdepan untuk kebebasan dan demokrasi."

Tsai katakan Taiwan akan bekerja dengan AS untuk menarik negara demokrasi lainnya, seperti di Eropa, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap "tantangan yang dilakukan aktor pihak berwenang."

Baca Juga: Lebih Waspada terhadap Faktor Risiko Kanker Kelenjar Getah Bening dan 10 Makanan yang Harus Dihindari, Salah Satunya Banyak Disukai dan Terkenal Bergizi

Secara spesifik ia meminta peningkatan keterlibatan Taiwan dalam institusi internasional seperti WHO dan pertemuan internasional dalam penanganan pandemi Covid-19.

Dalam pertemuan itu, perwakilan Taiwan yang baru untuk AS juga sebutkan Taiwan bekerja dengan AS untuk mendapatkan senjata-senjata militer, termasuk alat penambang bawah laut dan penembak misil untuk pertahanan pantai.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait