Hingga kini sudah ratusan masker ia buat.
Dalam sehari ia bisa buat puluhan masker Masker Sally khas.
Buatannya rapi, gayanya tak neko-neko, konvensional tapi efektif.
Beberapa di antaranya berbahan kain brokat. "Saya jual sepuluh ribuan," kata dia.
Dari mana kain didapatkan? "Ini sisa kain saya, sebagai penjahit, ada banyak sekali, ada pula dari pakaian bekas yang lama, tentu saya cuci bersih dan pakai bahan khusus," kata dia.
Banyak yang menyarankan agar maskernya dijual lewat medsos. Agar lebih laku, untuk ia ia butuh waktu.
"Saya sudah gaptek, tak terlalu lincah bermedsos, lagi pula ini kan usaha berbasis amal," kata dia.
Sally tak puas dengan masker, Ia tengah berinovasi membuat kentang goreng.
Akan dijalankan dengan bisnis pelayanan pula. Agar ia dapat tiga bahagia itu.
"Saya ingin menunjukkan, bahwa lansia bukan kamu tak berguna di masa Covid-19, lansia dapat memberi sesuatu di masa covid-19," kata dia.
Yang dilakukan Sally bisa mendorong kaum yang lebih muda lagi untuk berjuang di masa Covid-19.
Malu kalau kalah sama kaum yang lebih tua.
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Lansia Ini Jahit Ratusan Masker, Topang Ekonomi Keluarga dan Bantu Sesama
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR