Banyak dari penguasa Lebanon adalah seorang panglima perang dan milisi dari masa perang saudara 1975-1990, yang terbukti sangat tangguh.
Mereka mempertahankan kursi mereka dari satu pemilu ke pemilu berikutnya, sebagian besar karena sistem pembagian kekuasaan sektarian negara dan undang-undang pemilu kuno, yang memungkinkan mereka untuk berperilaku impunitas sambil menjamin kelangsungan politik mereka.
Jauh sebelum ledakan dahsyat terjadi Selasa kemarin, rakyat Lebanon telah bangkit berkali-kali, termasuk 15 tahun lalu ketika mantan Perdana Menteri Rafik Hariri dibunuh dalam pemboman truk.
Kemudian, dalam gerakan protes "You Stink" 2015 selama krisis pengumpulan sampah. Lalu, pada Oktober, di mana awal krisis ekonomi terjadi.
Baca Juga: Facebook Tambah Gaji Karyawan Rp 14 Juta, Meski Bekerja dari Rumah Sampai 2021
Setiap kali mereka bangkit, tapi akhirnya kecewa dan dilanda perpecahan, ketika partai politik membajak dan memanfaatkan protes mereka.
(Shintaloka Pradita Sicca)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ledakan Dahsyat di Beirut Diragukan Dapat Menjadi Katalisator Perubahan Politik Lebanon"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR