Tapi saat alat-alat berat itu dimuat, pintu penahannya rusak.
"Kapal itu tua dan pintu penutupnya bengkok," ucap Musinchak melalui telepon. "Kami memutuskan untuk tidak mengambil risiko."
Kapten dan tiga awak kapal menghabiskan waktu 11 bulan di dalam kapal, saat sengketa hukum berlangsung berlarut-larut.
Mereka tidak dibayar dan persediaan makanannya menipis. Begitu mereka bisa pulang, muatan amonium nitrat diturunkan.
"Muatan itu sangat eksplosif. Itulah kenapa disimpan di kapal saat kami di sana... Amonium nitrat itu memiliki konsentrasi yang sangat tinggi," ujar Prokoshev.
Kapal MV Rhosus kabarnya tenggelam di tempatnya ditambatkan di pelabuhan Beirut.
Dalam surel yang dikirim seorang pengacara ke Prokoshev pada 2018, kapal itu dikatakan tenggelam "baru-baru ini". (Aditya Jaya Iswara)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapten Kapal Rhosus: Majikan Rakus Paksa Ambil Kargo Tambahan di Beirut".
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR