Advertorial
'Kami Serius, Jangan Nekat Provokasi Iran', Tidak Seperti Biasanya, Rusia Peringatkan AS Agar Berhati-hati Dengan Singa Tidur Itu, Rupanya Senjata Iran Sudah Makin Mutakhir, Termasuk Rudal Satu Ini
Intisari-online.com -Kekuatan militer Iran yang kian terbangun sudah tidak bisa dianggap sebelah mata lagi.
Oleh Rusia, dikatakan jika kekuatan militer Iran saat ini mengerikan.
Mengutip Archyde, Senin (3/8), Kepala Pusat Studi Politik-Militer Rusia Anatoly Tsyganok, mengatakan, dari sudut pandang Rusia, kekuatan militer Iran baik Darat, Laut dan Udara, sangat dasyat.
Dengan kekuatan militer seperti ini, Rusia mengatakan tidak akan ada negara apalagi musuh yang berani menyerang Iran.
Baca Juga: Obat Penurun Panas pada Anak; Imunisasi Bisa Jadi Salah Satu Penyebab
"Jika ceroboh, Rusia yakin Iran akan merespons dengan keras," tutur Tsyganok.
Tsyganok juga menyebut latihan militer yang dilakukan oleh Korps Pengawal Revolusi Islam di Teluk Persia sebagai bukti kekuatan militer Iran.
Bagi Rusia, ini adalah peringatan serius bagi musuh-musuh Iran.
Terutama Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Bisa Jadi Racun Bagi Tubuh, 6 Makanan Ini Tidak Boleh Dipanaskan Ulang, Berbahaya!
Bagi Tsyganok, manuver ini menunjukkan dahsyatnya kekuatan Iran di laut dan udara.
Dampak dari manuver itu diyakini membuat negara lain berpikir dua kali untuk menyerang Iran.
Bahkan Amerika tidak memiliki keberanian untuk mengecewakan Iran.
Contoh nyata telah dibuktikan oleh Iran. Ketika Letnan Jenderal Qasem Soleimani dibunuh oleh Angkatan Darat AS di Baghdad pada bulan Januari, Iran segera membalas.
Pangkalan udara AS di Irak telah menjadi sasaran kemarahan Iran. (Noverius Laoli)
Senjata mutakhir Iran
Iran rupanya telah kembangkan rudal balistik yang bisa diluncurkan dari bawah tanah.
Kamis 30 Juli 2020 kemarin adalah hari terakhir latihan militer yang digunakan oleh Garda Revolusi Iran untuk mengklaim mereka telah meluncurkan rudal balistik dari bawah tanah.
Berita itu juga telah disiarkan lewat televisi milik pemerintah Iran.
Melansir Daily Mail, dalam siaran rekaman itu, latihan dilakukan pada siang hari di padang pasir.
Pada saat itu, tampak api menyembur yang kemudian disusul rudal meluncur dari bawah tanah.
Asap pun mengepul dari tempat peluncuran.
Diprediksi, ada empat proyektil yang meluncur.
Sebelumnya, pada Rabu (29/7/2020), Iran melakukan latihan perang dengan meningkatkan retorika dengan gambar-gambar rudal secara massal, yang diklaim Teheran sebagai yang pertama dari jenis rudal yang ditembak dari daerah bawah tanah.
Jerusalem Post memberitakan, Iran menggunakan latihan angkatan laut untuk menyiagakan pasukan AS dan mengujinya.
"Saksikan gambar pertama rudal dari kedalaman bumi," kata Fars News Iran.
Sayangnya, pernyataan itu tidak merinci spesifikasi rudal apa yang mereka luncurkan.
Menurut kantor berita itu, hari kedua latihan Great Prophet ke-14, sebuah acara tahunan Iran di pantai selatan, menggambarkan salah satu pencapaian penting dan strategis Angkatan Udara IRGC karena menembakkan rudal balistik dari bawah tanah.
Tahap terakhir latihan militer ini termasuk penggunaan pesawat tanpa awak di daerah sekitar Selat Hormuz.
Ini adalah pesawat IRGC.
Kantor Berita Tasnim mengatakan mereka menyerang kapal induk replika dan merusak jembatan kapal.
Selain itu, 22 pesawat Sukhoi memberondong target di sebuah pulau.
"Pesawat-pesawat itu menghancurkan sasaran musuh hipotetis yang dirancang dengan ketat dan jauh lebih kecil dari ukuran sebenarnya, dengan berbagai bom pintar.
Baca Juga: Hadapi Corona 14 Cara Genius Agar Makanan Sehat Tetap Segar Lebih Lama
"Ini adalah bagian lain dari fase latihan ini," demikian laporan Tasnim News seperti yang dilansir Jerusalem Post.
Iran mengatakan, pihaknya menggabungkan unit angkatan udara dan laut sebagai bagian dari latihan, bagian dari strategi yang dapat digunakan untuk menghadapi musuh.
Jelas, pesan Iran di sini adalah untuk AS dan kapal AS yang ada di daerah tersebut.
Ini termasuk kapal induk AS Nimitz, yang berada di stasiun dengan armada ke-5.
Dalam latihan itu, Iran menggunakan UAV Mohajer dan operasi rudal permukaan-ke-permukaan, operasi darat-ke-laut, artileri berat serta ranjau darat.
'Teluk Persia adalah milik kami'
"Penembakan semua jenis artileri, RPG, dan senjata ringan pasukan tempur jihad dalam barisan dan dari benteng di sekitar pulau, sekali lagi menunjukkan tekad penjaga perbatasan yang membela Republik Islam," tegas pemerintah Iran.
Iran telah menjadi lebih baik dalam penggunaan senjata gabungan dalam beberapa tahun terakhir.
Misalnya, Iran menggunakan pesawat tak berawak dan rudal jelajah untuk menyerang Arab Saudi tahun lalu.
Tujuan keseluruhan latihan ini adalah untuk menunjukkan daya tembak Iran.
Iran senang membaca laporan media AS bahwa latihannya menyebabkan kesiagaan di pangkalan udara Dhafra dan Udeid di Teluk, di mana AS memiliki drone dan berbagai pesawat tempur.
Menurut reporter Fox News Lucas Tomlinson, pilot pesawat tempur India di pangkalan udara al Dhafra diminta untuk berlindung selama peringatan ketika Iran menembakkan rudal balistik sebagai bagian dari latihannya.
AS mengutuk peluncuran rudal yang tidak bertanggung jawab.
Mengutip Jerusalem Post, Teheran telah menunjukkan bahwa mereka dapat mengirim tentara AS ke level siaga bahkan tanpa harus benar-benar menyerang pangkalan AS.
Misalnya, tampak rudal Iran jatuh ke wilayah perairan yang "cukup dekat" dengan pangkalan AS di UEA dan Qatar sehingga memicu sistem peringatan.
Aksi ini menjadi cara Iran untuk mengatakan bahwa mereka memiliki Teluk Persia dan AS hanyalah tamu di sana. (Barratut Taqiyyah Rafie)
Artikel ini telah tayang di kontan.co.id dengan judul "Rusia ingatkan Amerika Serikat agar tidak nekat serang Iran" dan "Iran: Saksikan rudal pertama dari kedalaman bumi!"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini