Intisari-Online.com- Pada akhir 218 SM, Hannibal Barca memimpin pasukan Kartago di atas Pegunungan Alpen untuk menyerang Kekaisaran Romawi.
Dalam Perang Punisia Kedua, ini adalah yang paling dramatis.
Yakni saat Romawi yang tengah berkembang berada pada titik ambang kehancurannya karena bencana serangan militer.
Dalam peperangan sejauh ini, orang-orang Romawi telah kecewa kepada para jenderal mereka yang dipukul mundur oleh Hannibal.
Namun, ada masanya ketika komandan baru melangkah ke depan untuk menyelamatkan Roma dari kehancuran.
Salah satunya adalah Quintus Fabius Maximus.
Fabius si Penghambat
Lahir sekitar tahun 275 SM, Quintus Fabius Maximus berusia sekitar lima puluhan ketika bangsa Kartago menyerbu.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR