Advertorial
Hati-hati Jika Ada Kandungan Ini di Lotion Anda, Seorang Wanita 83 Tahun Meninggal setelah Kulitnya Terbakar dalam Insiden Mengerikan
Intisari-Online.com - Menggunakan lotion atau krim tertentu untuk mengatasi masalah kulit adalah hal yang tampak biasa dilakukan orang-orang.
Siapa sangka, kegiatan biasa itu dapat menyebabkan seseorang membakar dirinya sendiri hingga meninggal dunia.
Melansir Daily Star (3/8/2020), Seorang nenek di London meninggal dunia setelah tidak sengaja membakar dirinya sendiri.
Nenek bernama Yvonne Webb yang berusia 83 tahun ini menggunakan krim kulit sebelum ia menyalakan lilin.
Tak disangka insiden mengerikan terjadi.
Api menyambar kulitnya hingga membuat Yvonne harus dilarikan ke rumah sakit.
Namun, kemudian wanita ini meninggal dunia di rumah sakit.
Yvonne Webb, yang mulai menderita demensia, telah menggunakan krim emolien, yang banyak digunakan untuk mengobati kondisi kulit kering dan gatal seperti eksim atau psoriasis.
Pada hari insiden itu terjadi, dia mencoba menyalakan lilin di kompor gasnya dan membakar dirinya di rumahnya.
Pensiunan ini bahkan sampai berlari ke jalan sengan diselimuti api.
Kemudian dia dibantu oleh tetangga yang mencoba menyelamatkannya.
Tetapi setelah dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan, Yvonne kemudian meninggal.
Setelah insiden memilukan yang terjadi pada ibunya, putra Yvonne yang berduka, Ben Webb, mendukung kampanye baru untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya krim emolien.
Kampanye ini juga dirancang untuk meningkatkan label keselamatan pada emolien dan memastikan orang tahu cara menggunakannya dengan aman.
Banyak emolien mengandung parafin, minyak bumi atau minyak alami, yang semuanya mudah terbakar, kata London Fire Brigade.
Krim emolien banyak digunakan untuk mengobati kondisi kulit kering dan gatal seperti eksim atau psoriasis.
Krim seperti itu sering digunakan oleh orang tua dengan masalah mobilitas, yang juga merupakan kelompok yang paling berisiko dalam kebakaran, kata brigade.
"Kami tidak yakin apa yang sebenarnya terjadi, tetapi ia melarikan diri ke jalan tempat ia dirawat oleh tetangga," kata Ben.
"Saya di rumah bersama putra saya ketika saya dipanggil ke rumahnya. Jelas ketika kami tiba bahwa itu sangat serius dan dia berada di ambulans. Saya pergi bersamanya ke rumah sakit," jelasnya.
Meski berduka dengan kematian sang ibu, namun Ben bersyukur bisa berada di sisinya di detik-detik terakhirnya.
Baca Juga: Masker Lemon dan Madu untuk Mengatasi Komedo, Ini Cara Membuatnya
"Saya senang saya melakukannya, karena itu adalah terakhir kali saya berbicara dengannya," ungkapnya.
Ben juga mengatakan dia tidak menyadari bahaya krim emolien sampai keluarganya dilanda tragedi.
"Sayangnya, ibu saya mulai menderita demensia dan tentu saja tidak memahami risiko krim emolien. Saya juga sama sekali tidak menyadari," imbuhnya.
Ben menggambarkan sang ibu sebagai sosok yang mencintai keluarga dan orang-orang di sekitarnya.
"Ibu saya mencintai keluarganya, teman dan mengadakan pesta, memasak banyak makanan, tertawa
"Dia cerdas dan suka bertualang, dia suka bepergian. Dia juga seorang nenek yang fantastis, sering merawat kedua anak saya.
"Sekarang sulit untuk mengingat hidupnya tanpa mengingat bagaimana dia meninggal - cara yang mengerikan, yang tidak perlu untuk mengakhiri kehidupan," ungkapnya.
Sementara itu, bersama dengan Ben, London Fire Brigade dan National Fire Chiefs Council mendukung kampanye oleh Komisi Obat-obatan Manusia, bagian dari Badan Pengatur Obat-obatan dan Produk Kesehatan (MHRA).
Mereka melakukan kampanye untuk memastikan mereka yang menggunakan emolien agar mengetahui risiko kebakaran mungkin terjadi, dan tindakan pencegahan yang harus diambil dengan penggunaannya.
Hal tersebut merupakan masalah serius, pasalnya data dari London Fire Brigade menunjukkan bahwa sejak 2017, 16 orang di London tewas dalam kebakaran di mana diyakini pemicunya adalah produk kulit mudah terbakar yang sedang mereka gunakan.
Meski itu terjadi di London, namun kita semua yang biasa menggunakan lotion atau produk kecantikan juga perlu untuk mewaspadainya.
(*)