Advertorial

Dosen Filsafat UI Ini Blak-blakan Cibir Gibran Rakabuming yang Maju Pilihan Wali Kota Solo Tanpa Lawan: Otak Kosong vs Kotak Kosong, Demokrasi Terburuk!

May N

Editor

Dosen Filsafat UI Ini Blak-blakan Cibir Gibran Rakabuming yang Maju Pilihan Wali Kota Solo Tanpa Lawan: Otak Kosong vs Kotak Kosong, Demokrasi Terburuk!

Intisari-online.com - Gibran Rakabuming Raka resmi menyebur ke kolam politik mengikuti jejak ayahnya Presiden Joko Widodo dengan menjadi calon wali kota Solo.

Gibran diusung oleh partai PDIP dan dipasangkan dengan Teguh Prakoso dalam pemilihan 9 Desember 2020 itu.

Banyak yang memberitakan para pengamat politik menyoroti jika kemungkinan besar Gibran akan maju melawan kotak kosong.

Analisis tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago.

Baca Juga: Dipamerkan Yusuf Mansur dengan Bangga, Ikan Aligator yang Bisa Bikin Pemiliknya Didenda Rp1,5 Miliar Ternyata Dikenal Sebagai 'Perusak Ekosistem', Kok Bisa?

Majunya Gibran dalam gelaran Pilkada juga menuai reaksi dari akademisi Rocky Gerung.

Rocky Gerung melalui unggahan di kanal YouTubenya mengatakan, jika melawan kotak kosong, Gibran tidak akan kalah seperti yang terjadi di Makassar Sulawesi Selatan.

“Politik Solo akan berupaya untuk menghindari itu.

"Artinya kemungkinan untuk dikalahkan kotak kosong akan tertutup.

Baca Juga: Menyayat Hati, Setiap Harinya Pria Ini Panjat Gedung Rumah Sakit dan Duduk di Luar Jendela Kamar Inap Ibunya Sampai Sang Ibunda Meninggal Dunia, 'Dia Baru Turun Setelah Ibunya Tidur'

"Jadi akan dicari cara supaya kotak kosong juga dikalahkan,” kata Rocky Gerung, dilansir dari Tribun Palu.

“Jadi meme sekarang kalau kotak kosong yang kalah, di Solo yang menang apa? Otak kosong? Jadi otak kosong versus kotak kosong,” tukasnya.

Melansir TribunWow.com, Rocky Gerung dalam kesempatan yang sama di kanal YouTubenya menggambarkan kondisi pencalonan Gibran bagaikan anak dan busur panah.

Dalam hal ini, busur panahnya yakni Presiden Jokowi, ayah Gibran. Sementara anak panahnya adalah Gibran.

Baca Juga: Efek Berantai Pandemi Virus Corona: Korporasi dan Perusahaan Terlibat Banyak Hutang dan Kredit Macet, Sampai Diperkarakan ke Pengadilan

Menurut Rocky, anak panah itu bisa menjadi anak panah kehidupan, atau malah anak panah kekuasaan.

"Saya enggak tahu Gibran yang hari ini dipercakapkan orang, apakah ayahnya juga memaksudkan dia sebagai anak panah kehidupan atau anak panah kekuasaan," ujar Rocky Gerung.

Melihat situasi saat ini, Rocky Gerung menuding Jokowi menggunakan anak panahnya untuk kekuasaan, yang tak lain adalah bentuk dari nepotisme.

Baca Juga: Hanya Miliki 29 Tempat Tidur, Rumah Sakit Ini Terpaksa Kirim Pasien Covid-19 yang Kritis ke Rumah, 'Lebih Baik Mereka Bersama Keluarga daripada Mati Sendirian di Sini'

"Kalau dia anak panah kehidupan, maka ada wisdom, yaitu sang ayah pasti mengarahkan anak panahnya supaya menjadi contoh di masa depan, menjadi contoh dari berhentinya nepotisme," jelas Rocky Gerung.

"Tetapi justru sang ayah menjadikan anak panahnya itu contoh buruk dari nepotisme," sambungnya.

Bukan sekedar nepotisme yang merujuk pada masih dalam batas keponakan.

Karena Gibran merupakan anak kandung dari Jokowi sendiri, Rocky mengatakan majunya Gibran di Pilkada 2020 sebagai contoh dari nepotisme paling buruk.

Baca Juga: Bebalnya Bukan Main, Dalam 15 Hari Ada 1 Juta Kasus Baru Covid-19, Trump Tetap Mau Sekolah Kembali Dibuka, 'Jika Tidak, Dana Sekolah Akan Dipotong'

"Jadi bukan nepos lagi, ini sudah sonsisme, putraisme, dan itu bagian paling buruk dari demokrasi."

Lebih lanjut dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Rocky menyebut Jokowi jauh lebih buruk dari rezim Soeharto yang menganut sistem otoriter.

“Dulu Pak Harto angkat Mbak Tutut, kita semua protes waktu itu. Tapi akhirnya kita mengerti karena saat itu sistemnya otoriter."

"Pak Harto kita nilai lebih fair untuk kuasai infrastruktur politik tak ada oposisi," kata Jokowi.

Baca Juga: Gendong Misi Besar ke Vietnam, Navy SEAL yang Terkenal sebagai Pasukan Khusus Kelas Dunia Rupanya pernah Babak Belur oleh Viet Cong, Banyak Anggotanya Berguguran Dihajar Lawan

Rocky Gerung bahkan mengatakan Jokowi jauh lebih otoriter ketimbang presiden kedua Republik Indonesia itu.

"Kalau dibandingkan, ya lebih otoriter Jokowi sebenarnya.

"Dalam sistem demokrasi terang benderang, Jokowi bermain di air keruh, mencari keuntungan dari jabatan politik.

"Sebut saja lebih totaliter dari sistem Orde Baru,” ungkap Rocky.

Baca Juga: Tiba-tiba Bilang Ingin Cerai, Kim Kardashian Sebut Kanye West Idap Gangguan Bipolar: Ternyata Penderita Bipolar Itu Cenderung Pintar

(Rifka Amalia)

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul "Gibran Anak Jokowi Nyalon Wali Kota Tanpa Lawan, Rocky Gerung: Otak Kosong vs Kotak Kosong"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait