Penulis
Intisari-Online.com - Kabar mengejutkan datang dari Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari npr.org pada Jumat (24/7/2020), negara ini memiliki lebih dari 4 juta kasus virus corona (Covid-19).
Padahal 15 hari yang lalu, AS hanya memiliki 3 juta kasus positif Covid-19.
Hal itu menurut data dari Universitas Johns Hopkins.
Selain itu, lebih dari 143.700 orang telah meninggal karena virus corona di AS .
Angka itu hampir dua kali lipat dari Brasil, negara dengan jumlah kematian tertinggi kedua.
Memang selama dua minggu ini, jumlah kasus terus meningkat di sebagian besar negara bagian dan wilayah AS.
Danpejabat kesehatan federal mengatakan ada dugaan jumlah sebenarnya kemungkinan kali lebih tinggi.
Baca Juga: 5 Gejala Penyakit GERD pada Ibu Hamil, Begini Cara Mengatasinya
"Perkiraan kami saat ini adalah bahwa untuk setiap kasus yang dilaporkan, sebenarnya ada 10 infeksi lain," Dr. Robert Redfield, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
Salah satu alasan melonjaknya kasus baru Covid-19 di AS adalah sebagian besar negara bagian sudah dibuka kembali.
Misalnya New York, yang menjadi negara bagian dengan kasus positif Covid-19 terbanyak di AS, secara bertahap telah dibuka kembali.
Selain New York, negara bagian lainnya yang kasus Covid-19nya melonjak pada bulan Juni dan Juli adalahCalifornia, Texas, dan Florida.
SementaraArizona dan Louisiana juga memiliki jumlah kasus yang signifikan tinggi.
California sekarang memiliki lebih dari 425.000 kasus yang dikonfirmasi.
Negara bagian memiliki dua hari berturut-turut minggu ini dengan lebih dari 12.000 kasus baru.
Sementara dalam satu hari di Florida ada173 kasus kematian dan lebih dari 10.000 kasus baru.
Florida sekarang hanya di belakang California dan New York sebagai negara bagian dengan kasus Covid-19 terbanyak.
Selain itu, AS juga mencetak rekor pada 16 Juli 2020 di mana mereka memilikilebih dari 77.000 kasus baru hanya dalam waktu 1 hari.
Sebagian besar pasien adalah dewasa muda yangberusia 20-anhingga 30-an.
Mereka dinilaidapat menyebarkan virus ke populasi yang lebih rentan. Misalnya anak-anak dan lansia.
Walau begitu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump tetap meminta sekolah untuk dibuka kembali pada bulan Agustus 2020.
Bahkan Trump memberi peringatan bahwa jika ada sekolah yang tidak membuka sekolah, mereka akan memotong dana untuk sekolah.
Tak heran pernyataan Trump mendapat kecaman dari seluruh guru di AS.
Sebab, menurut mereka sekolah bukanlah tempat yang aman bagi mereka dan khususnya untuk anak-anak.