Advertorial
Nasib Tidak Ada yang Tahu, Tiga Kali Tes Swab Disebutkan Negatif Covid-19, Wanita Ini Justru Meninggal dengan Gejala Virus Corona
Intisari-online.com -Seorang wanita meninggal diduga karena Covid-19 setelah tes 3 kali untuk virus corona dan semua hasilnya negatif.
Melansir BBC, Julie Taylor-Broadbent dari Hull, Inggris meninggal di rumah sakit pada 8 Mei lalu, 4 hari sebelum ulang tahunnya yang ke-50.
Keluarga Julie tidak percaya pada sistes tes swab dan menyerukan penyelidikan publik terhadap penanganan pandemi pemerintah.
Menanggapi itu, Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial (DHSC) mengatakan skema pengujian virus 'dapat diandalkan dan efektif'.
Baca Juga: Covid Hari Ini 23 Juli 2020: Kabar Baik, Produksi Vaksin Corona Bisa Dimulai Akhir Tahun Ini
Wanita berusia 49 tahun itu telah dirawat di rumah sakit karena sakit maag pada 4 Mei, namun kondisinya memburuk dan dia diberi terapi oksigen karena sulit bernapas.
Keesokan harinya, dia dites virus corona pertama dan hasilnya negatif.
Namun, karena dia masih menunjukkan gejala virus corona, dia menjalani 2 rangkaian tes lainnya pada tanggal 6 dan 7 Mei namun semuanya negatif.
Pasangan sesama jenisnya, Jayne Taylor-Broadbent (54) mengatakan bahwa kematian pasangannya adalah bukti tes swab tidak berhasil.
Baca Juga: 7 Cara Menghidupkan Bagian Tergeli pada Wanita Agar Peroleh Orgasme
"Tiga kali dites dan dia meninggal. Hasilnya selalu negatif tiga kali," ujar Jayne.
Penjelasan dokter pun menerangkan bahwa Julie menderita gejala Covid-19 namun hasil tes menunjukkan negatif.
"Saya ingin jawaban yang jujur. Saya ingin tahu mengapa Julie meninggal.
"Kami benar-benar tidak mendapat jawaban dari pemerintah," kata Taylor-Broadbent.
DHSC mengatakan "semua tes swab (usap)" dinilai 'bisa diandalkan dan sesuai prosedur produksi' sebelum dikerahkan, tetapi ada "kemungkinan kecil" hasilnya negatif palsu atau positif palsu seperti tes diagnostik.
"Uji virus dapat diandalkan dan efektif, dan NHS Test and Trace telah membantu mengisolasi lebih dari 180.000 kasus infeksi - dengan tidak ada peningkatan yang signifikan dalam kasus infeksi sejak negara memberlakukan lockdown," kata seorang juru bicara.
Anak perempuan Julie, Emma Smith (26) mengatakan bahwa respons dari DHSC yang menjabarkan tes virus sebagai tes yang dapat diandalkan dan efektif "sangat menghina".
Adapun menurut Jayne dia sedang mengkampanyekan penyelidikan publik yang independen untuk "memperbaiki keadaan" dan menerapkan tindakan "jadi jika kita terkena gelombang kedua, kita berada dalam posisi yang jauh lebih baik".
Baca Juga: Tanda-tanda Hamil 23 Minggu, Pergelangan Kaki dan Tangan Bengkak!
Sementara itu Emma Smith mengatakan, "Saya ingin mereka menuai apa yang mereka lakukan, melihat seberapa besar luka yang telah mereka timbulkan."
DHSC merespons, "Setiap kematian akibat virus ini adalah tragedi, dan simpati kami yang terdalam kami sampaikan kepada semua orang yang kehilangan orang yang mereka cintai."
(Miranti Kencana Wirawan)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Negatif Covid-19 Tiga Kali, Wanita Ini Meninggal dengan Gejala Virus Corona"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini