Advertorial

Berhubungan Badan disebut 'Halal' Dilakukan, Inilah Strategi Inteligen Israel Mossad Paling Jitu Untuk Mengorek Informasi Musuh

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Tugas Mossad paling berbahaya adalah, menebarkan fitnah pada negara, lembaga, tertentu untuk menciptakan opini negatif.
Tugas Mossad paling berbahaya adalah, menebarkan fitnah pada negara, lembaga, tertentu untuk menciptakan opini negatif.

Intisari-online.com -Berhubungan Badan disebut 'Halal' Dilakukan, Inilah Strategi Inteligen Israel Mossad Paling Jitu Untuk Mengorek Informasi Musuh.

Jika Indonesia memiliki Badan Intelijen Negara (BIN) maka di Israel ada agen Intelijen bernama Mossad.

Kelompok ini didirikan untuk melindungi Israel dari serangan luar negeri dan bergerak secara kasat mata.

Sebagai agen intelijen dan mata-mata Mossad dianggap paling terampil di dunia, dan bahkan setara dengan agen rahasia CIA (Amerika Serikat) maupun MI6 (Inggris).

Tugas Mossad paling berbahaya adalah, menebarkan fitnah pada negara, lembaga, tertentu untuk menciptakan opini negatif.

Baca Juga: Kisah Paspamres Indonesia, Tak Gentar Lawan Israel Sekalipun, Berani Todongkan Pistol di Hadapan Perdana Menteri Israel Gara-gara Nyelonong Lakukan Hal Ini

Selain itu Mossad juga mengumpulkan informasi sebanyak mungkin informasi dari musuh-musuhnya dengan cepat dan akurat.

Untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, tak jarang agen Mossad menghalalkan segala cara.

Salah satu yang paling terkenal adalah menggunakan kepuasan seksual untuk menginterogasi musuh.

Menurut Haaretz, berhubungan badan dihalalkan oleh Rabbi Ari Schvat (seorang ulama dalam komunitas Yahudi).

Baca Juga: Terpaksa Jadi Serigala Berbulu Domba, Agen Pembunuh Mossad Berteman Baik dengan Targetnya, Kemudian Membunuhnya Secara Sadis 'Saya Memanggilnya Teman dan Musuh Bebuyutan pada Saat Bersamaan'

Rabbi tersebut memberikan restunya pada Mossad, untuk menggunakan strategi berhubungan badan pada musuh demi menjalankan misi.

Keputusan Rabbi Ari Shvat muncul dalam sebuah penelitian berjudul "Seks terlarang demi keamanan nasional," yang diterbitkan oleh Tzomet Institute.

Insititute itu mempelajari hubungan antara agama dan modernitas.

Shvat menulis, bahwa misi periuk bukan hanya spionase modern, seperti yang terjadi tahun 1980-an.

Mordechai Vanunu, teknisi nuklir Israel yang membocorkan rincian program nuklir milik Israel, atau pembunuhan tertoris Januari 2010.

Kedua kasus ini dilaporkan melibatkan iming-iming dari perempuan.

Baca Juga: Unit Kidon, Tim Pembunuh Angen Rahasia Mossad yang Lakukan Misi Balas Dendam dengan Cara yang Sadis namun Tak Meninggalkan Jejak

Oleh sebab itu, wanita memiliki kekuatan yang luar biasa untuk mengorek informasi, yang pada akhirnya dihalalkan untuk dilakukan oleh Mossad.

Namun, ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan, misalnya wanita yang sudah menikah sebaiknya memberi tahu suaminya.

"Jika perlu untuk menggunakan wanita yang sudah menikah, akan lebih baik jika suaminya diberi tahu akan tindakan seks istrinya, dia berhak mengetahuinya," tulis Schvat.

Sementara itu, agen pria Mossad, tampaknya tidak memiliki batasan untuk tidur dengan musuh wanita, karena mereka tidak disebutkan dalam tulisan.

Penelitian Schvat dipuji oleh direktur Tzomet, Rabbi Yisral Rosen, yang menambahkan, "Agen wanita Mossad mungkin tak perlu berkonsultasi dengan Rabbi sebelum menjalankan misi."

Namun, tidak sembarang wanita yang akan menjalankan misi semacam ini.

Baca Juga: Kedoknya Sih Resor Pantai Mewah, Tapi Israel Ternyata Telah Selundupkan 7.000 Orang Yahudi di Sudan

Hanya mereka yang masih lajang diprioritaskan, dan wanita dengan lekuk tubuh menggoda yang bisa menjalankan misi ini.

Menurut Israel strategi ini bisa menaklukkan musuh dengan mudah jika target mereka adalah laki-laki.

Oleh sebab itu, Rabbi Israel sendiri "menghalalkan" berhubungan badan dengan musuh, jika dalam konteks untuk menjalankan misi sebagai agen Mossad.

Artikel Terkait