Advertorial
Berbanding Terbalik, Jika Berubahnya Hagia Sophia Jadi Masjid Bikin Gaduh Banyak Pihak, Semua Seolah Diam Ketika Ubah Masjid Bersejarah jadi Bar dan Aula Pernikahan
Intisari-Online.com -Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan secara resmi mengalihfungsikan museum Hagia Sophia menjadi masjid, pada Jumat (10/7/2020).
Pada hari itu juga, Erdogan menyatakan bahwa Hagia Sophia terbuka untuk ibadah umat Islam.
Melansir CBS News pada Jumat (10/7/2020), pernyataan itu disampaikan Erdogan beberapa jam setelah pengadilan tinggi negeri Turki membatalkan keputusan 1934, yang mengubah Hagia Sophia menjadi museum.
Berubahnya Hagia Sophia menjadi masjid menuai banyak kecaman dari seluruh dunia.
Amerika hingga Uni Eropa mengutarakan kekecewaannya.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell juga menyebut keputusan itu "disesalkan".
Bahkan Paus Francis mengecam atas keputusan Turki yang mengubah Hagia Sophia yang ikonis di Istanbul kembali menjadi masjid.
Gereja Ortodoks Rusia juga ikut menyatakan kecewa atas keputusan Turki mencabut status museum Hagia Sophia, menuduhnya mengabaikan suara jutaan orang Kristen.
Bahkan Turki juga mendapat tekanan dari UNESCO, mereka menyesalkan keputusan Turki itu bukan subjek dialog atau pemberitahuan sebelumnya.
"UNESCO menyerukan kepada pihak berwenang Turki untuk membuka dialog tanpa penundaan untuk menghindari langkah mundur dari nilai universal dari warisan luar biasa ini yang pelestariannya akan ditinjau oleh Komite Warisan Dunia dalam sesi berikutnya," kata badan budaya PBB tersebut dalam sebuah pernyataan.
Namun, semua seolah diam ketika ketika Israel mengubah Masjid bersejarah umat Islam menjadi Bar dan aula pernikahan.
Masjid itu adalah Masjid Al-Ahmar (Merah).
Israel mengubah Masjid Al-Ahmar menjadi bar dan aula pernikahan pada 2019 lalu.
Masjid ini adalah bangunan bersejarah milik warga Palestina sejak abad ke-13 yang berada di kota Safed.
Dilansir dari muslimmirror.com dan middleeastmonitor.com, Sabtu (18/07/2020), Masjid bersejarah itu diubah menjadi sebuah bar dan aula pernikahan oleh sebuah perusahaan dan namanya diubah dari Masjid Al-Ahmar menjadi Khan Al-Ahmar.
Al-Ahmar adalah salah satu masjid paling bersejarah di kota Arab, yang diduduki oleh geng-geng Yahudi pada tahun 1948, bangunan itu pertama-tama berubah menjadi sekolah Yahudi, kemudian menjadi pusat kampanye pemilihan Likud, kemudian menjadi gudang pakaian sebelum akhirnya diubah menjadi klub malam.
Sekretaris Safed and Tiberias Islamic, Khair Tabari mengatakan ia telah menunggu pengadilan Nazareth untuk mengambil keputusan terkait pengaduan yang ia ajukan meminta Al-Ahmar dikembalikan menjadi Masjid.
Dia mengatakan dia juga melampirkan dokumen untuk membuktikan kepemilikan Islam atas masjid.
Dia menyerukan berbagai badan politik untuk meningkatkan kerja sama mereka dengannya untuk menyelamatkan masjid dari pelanggaran.
Tabari mengatakan bahwa masjid sekarang terbuka untuk digunakan untuk semua hal kecuali doa oleh umat Islam.
Safed pernah menjadi rumah bagi 12.000 warga Palestina yang dipaksa keluar dari rumah mereka pada tahun 1948.
Baca Juga: Obat Penurun Panas untuk Bayi, Balita, dan Anak yang Lebih Tua
Amirullah
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Gaduh Hagia Sophia Menjadi Masjid, Israel Ubah Masjid Bersejarah jadi Bar dan Aula Pernikahan