Advertorial
Intisari-Online.com - Semua orang tentunya suka menikmati snack sambil menonton TV atau menyelesaikan pekerjaan.
Alih-alih membeli snack kemasan di supermarket, banyak orang memilih membeli snack curah yang harganya lebih murah.
Namun, pernah terpikirkan bagaimana cara pengemasan snack curah yang kerap dijual di pasaran?
Ya, belum lama ini beredar viral foto-foto para pekerja pengemasan snack curah di media sosial.
Foto-foto para pekerja pengemasan snack curah ini viral lantaran metode pengemasan yang mereka gunakan jauh dari kata bersih dan mengundang rasa mual orang yang melihat.
Sekitar 2019 lalu, viral foto proses pengemasan snack curah yang diletakkan di lantai dan kena kaki para pekerjanya.
Proses pengemasan snack yang viral ini tampak tidak terjaga kebersihannya.
Selain viral karena terkena kaki para pekerjanya, pengemasan snack yang viral ini juga terlihat dilakukan di tempat terbuka.
Beragam snack curah banyak dijual di pasaran.
Variasi snack curah kerap dijadikan pilihan untuk dibeli sebagai camilan.
Selain karena harganya yang lebih murah, snack curah juga bisa dibeli sesuai kebutuhan karena pengemasannya tidak selalu dalam bentuk yang besar.
Konsumen bisa membeli sesuai dengan kebutuhan dan biasanya akan dikemas berdasarkan satuan gram.
Akan tetapi untuk kamu yang menggemari snack curah, sepertinya harus pandai-pandai dalam memilah.
Pasalnya tidak semua snack curah melalui proses yang terjaga kualitas dan kebersihannya.
Seperti yang terlihat dalam foto viral yang beru-baru ini beredar.
Peristiwa yang diketahui terjadi di India ini membuat yang melihatnya menjadi geli!
Bagaimana tidak?
Snack yang nantinya akan dikonsumsi diletakkan di lantai, bahkan terinjak-injak kaki para pekerjanya.
Tentunya kebersihan dari snack ini tidak bagus dan bisa saja terdapat sumber penyakit di sana.
Kalau sudah lihat begini, masih mau makan?
Bagaimana menurutmu? (Pradipta Rismarini)
Artikel ini sudah tayang di Grid.ID dengan judul: VIRAL, Pembuatan dan Pengemasan Snack Curah yang Diletakkan di Lantai dan Kena Kaki para Pekerjanya, Masih Mau Makan?