Advertorial
Bukannya Ditinggal, Ini Alasan Pengantin Pria Tidak Datang di Resepsi Pernikahannya Sendiri dan Buat Ayah Mempelai Wanita Menangis Penuh Pilu Gantikan Posisi Mantunya di Pelaminan
Intisari-online.com -2019 lalu terjadi sebuah kisah pernikahan penuh haru yang menjadi viral di media sosial.
Awalnya mungkin orang-orang akan berpikir negatif ketika mendengar calon pengantin pria tidak datang di hari pernikahannya.
Padahal resepsi sudah dipersiapkan.
Meski begitu, acara tetap terus digelar.
Baca Juga: Covid Hari Ini 12 Juli 2020: Jika Vaksin Telah Ada, Akankah Penyebarannya Rata untuk Semua Negara?
Serta, yang duduk di pelaminan bukanlah pasangan pengantin baru.
Kisah haru pernikahan yang terjadi di Malaysia ini menjadi viral usai pengguna Twitter @_acabellas mengunggah foto-foto menyentuh saat resepsi pernikahan itu.
Bukan menunjukkan foto pasangan yang hendak menikah, akun Twitter @_acabellas justru memperlihatkan orangtua dari mempelai wanita.
Lewat foto yang diunggahnya pada Rabu (4/9/2019) itu, akun Twitter @_acabellas menjelaskan cerita pilu dibalik senyum kedua orangtua mempelai wanita yang ada dalam foto.
"Pengantin yang asli sayangnya tidak bisa datang ke resepsi pernikahan karena sakit dan harus dioperasi," tulis akun Twitter @_acabellas.
Meski kedua pengantin tidak bisa datang di resepsi pernikahan mereka, tak membuat orangtua keduanya serta merta membatalkan pesta itu.
Justru, orangtua mempelai wanita berhasil mencuri perhatian para tamu undangan di hari pernikahan putri mereka.
Dalam foto yang diunggah akun Twitter @_acabellas, tampak kedua orangtua pengantin wanita tetap bisa tersenyum lepas meski acara mereka tak sesuai rencana.
Mengenakan busana berwarna biru muda yang seragam, pasangan suami istri ini begitu cocok saat berjalan menuju ke kursi pelaminan.
Bahkan, keduanya menyempatkan diri untuk duduk di kursi pelaminan, menggantikan anaknya yang tak bisa hadir ke resepsi pernikahan.
"Bagian terbaiknya adalah, orangtua pengantin perempuan menggantikan mereka menjadi raja dan ratu sehari, so cute!," tulis akun @_acabellas.
Namun di tengah senyum manisnya, ayah sang pengantin perempuan kepergok menangis saat hendak memakan menu yang telah disiapkan anaknya untuk resepsi pernikahan.
"So cute, tapi sempat melihat ayah sang mempelai wanita menangis saat hendak makan," tutup akun Twitter @_acabellas.
Setelah ditelusuri, ternyata ketidakhadiran kedua pengantin di hari pernikahannya itu bukan tanpa alasan.
Mengutip Pnews, Pasangan pengantin bernama Fatheen Afiqah dan Amirudin itu, harus menghabiskan hari pernikahan mereka di atas ranjang rumah sakit.
Sang mempelai wanita, Fatheen Afiqah, mengaku sedih saat harus pergi dari resepsi pernikahan yang sudah ia impi-impikan sepanjang hidupnya.
Baca Juga: Derita Penyakit GERD? Ini 4 Jenis Makanan yang Harus Anda Hindari
Pasalnya, Fatheen lebih memilih untuk menemani suaminya yang harus menjalani operasi batu ginjal di rumah sakit.
"Alhamdulillah, kami sudah sah (menikah) pada Sabtu (31/8/2019) lalu.
"Tapi saat gladi bersih di malam sebelum resepsi, sang suami merasakan sakit di perutnya," ucap Fatheen.
Setelah dibawa ke rumah sakit, barulah ketahuan jika Amirudin menderita batu ginjal.
"Kami sempat memohon agar perawatannya ditunda dulu karena hendak menikah.
"Tapi, suami sudah tak bisa menahan lagi sakitnya pada malam itu," lanjut Fatheen.
Meski Fatheen dan Amirudin harus menghabiskan hari pernikahan mereka di rumah sakit, pesta pernikahan tetap terus digelar.
"Resepsi pernikahan pada Minggu (1/9/2019) tetap dilangsungkan karena sudah disiapkan, dan tak mau mengecewakan tamu yang telah diundang," tutupnya.
Meski tak bisa menghadiri resepsi pernikahan yang sudah mereka tunggu-tunggu sepanjang hidup, tampaknya Fatheen dan Amirudin tetap bahagia saat berada di rumah sakit.
(Agil Hari Santoso)
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul "Pengantin Laki-laki Tak Datang di Resepsi Pernikahan, Ayah Mempelai Wanita Menangis Saat Gantikan Anaknya Duduk di Pelaminan"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini