Advertorial

Tanpa Masker Bahkan Meski Batuk di Depan Umum, Melihat Kembali Wajah Congkak Bolsonaro saat Ikut Demonstrasi Anti-Lockdown, Tapi Kini Tengah Merana Setelah Positif Covid-19

Khaerunisa

Penulis

Kabar Presiden Brazil, Bolsonaro, positif corona baru-baru ini mengejutkan publik dunia. Buakn semata karena ia merupakan tokoh dunia
Kabar Presiden Brazil, Bolsonaro, positif corona baru-baru ini mengejutkan publik dunia. Buakn semata karena ia merupakan tokoh dunia

Intisari-Online.com - Kabar Presiden Brazil, Bolsonaro, positif corona baru-baru ini mengejutkan publik dunia.

Bolsonaro menambah tokoh dunia yang ikut mengidap Covid-19 yang telah menginfeksi jutaan orang di seluruh dunia.

Namun, bukan karena Bolsonaro merupakan tokoh dunia saja yangmembuat kabar tersebut jadi perbincangan.

Namun, publik juga masih mengingat bagaimana congkaknya presiden berjuluk 'Trump Tropis' ini dalam memandang remeh virus corona.

Baca Juga: Positif Corona, Presiden Brazil Jair Bolsonaro Blak-blakan Mengaku Gunakan Obat yang Telah Disebut Berbahaya Ini, Dulu Pernah Bikin 'Trump Tropis' Berselisih dengan Menteri Kesehatannya

Terkait hal itu, mari melihat kembali bagaimana wajah congkak Bolsonaro saat ikut demonstrasi anti-lockdown yang terjadi di negara pimpinannya.

Melansir BBC (20/4/2020), Presiden Bolsonaro mendapat kecaman karena bergabung dengan pengunjuk rasa menuntut agar 'pembatasan gerakan' atau loskdown yang diperkenalkan untuk menghentikan penyebaran virus corona dihapus.

Bahkan, saat itu Bolsonaro sampai berselisih selama beberapa pekan dengan gubernur negara bagian yang memberlakukan lockdown, dengan mengecam tindakan itu sebagai 'diktator'.

Ikut demonstrasi anti-lockdown, Presiden Bolsonaro memberikan sepatah dua patah kata kepada kerumunan beberapa ratus pendukung di luar markas tentara di ibukota, Brasilia.

Baca Juga: Ekonomi Indonesia Dipastikan akan 'Terjun ke Dalam Jurang Terdalam', Ramalan dari Sri Mulyani Ini Bisa Menjadi Pertandanya, Sudah akan Terlihat Sejak Kuartal II

Dia mengatakan para pengunjuk rasa adalah 'patriot' karena membela kebebasan individu.

Selain menuntut diakhirinya lockdown, beberapa dari mereka yang menghadiri demo itu juga mengangkat tanda-tanda yang menyerukan agar Kongres Brasil dan Mahkamah Agung ditutup.

Sementara yang lain mengatakan mereka ingin militer mengambil alih penanganan krisis virus corona.

Kehadiran Sang Presiden di demo anti-lockdown pun dicap 'provokatif' oleh para pengkritiknya.

Baca Juga: Misterius dan Kontroversial, Monster Laut 520 Juta Tahun Ini Punya 18 Tentakel di Mulutnya, Bisakah Anda Bayangkan Semenarik Apa Itu?

Hal lainnya yang menjadi perbincangan kala Bolsonaro hadir di demo anti-lockdown yaitu penampilannya tanpa mengenakan masker maupun sarung tangan untuk pencegahan penularan virus corona, meskipun sesekali ia terlihat batuk-batuk.

"Atas nama Kamar Deputi, saya menolak setiap dan semua tindakan yang membela kediktatoran," tambahnya.

Presiden Bolsonaro berpendapat bahwa lockdown merusak ekonomi dan berpendapat bahwa hal itu harus dikurangi dan perbatasan Brazil dibuka kembali.

Sikap Bolsonaro terhadap penanganan pandemi Covid-19pun bertentangan dengan menteri kesehatannya, bahkan hingga terjadi pemecatan menteri saat itu, Luiz Henrique Mandetta yang mendukung langkah-langkah penguncian.

Baca Juga: Jangan Heran Jika Penyebarannya Semakin Menjadi-jadi, WHO Sebut Virus Corona Juga Menyebar via Udara, 'Masker Mungkin Tak Sepenuhnya Membantu'

Setelah hampir 3 bulan berlalu, kini justru Bolsonaro dibuat merana oleh virus corona, ia positif terinfeksi virus ini.

Melansir Daily Mail (7/7/2020), Jair Bolsonaro mengungkapkan bahwa ia telah dinyatakan mengidap virus corona.

Hasil tersebut ditunjukkan setelah tes keempat yang dijalaninya.

Namun, ia juga mengungkapkan bahwa hasil rontgen menunjukkan paru-parunya bersih.

Baca Juga: Kabinetnya Dipenuhi 'Mucikari dan Pelacur Muda,' Presiden Brasil Positif Covid-19 Setelah Sering Meremehkannya, Bahkan Sesumbar Bilang 'Korban Capai 5.000, Terus Kenapa?'

Sebelumnya, Bolsonaro sempat menjalani tes Covid-19 sebanyak tiga kali setelah bertemu Presiden AS, Donald Trump, di Florida pada bulan Maret.

Saat itu hasilnya menunjukkan ia negatif Covid-19.

Sementara beberapa anggota delegasinya ke Amerika Serikat kemudian dilaporkan terinfeksi virus.

Rupanya, kini Sang Presiden tak seberuntung sebelumnya dan harus merakan infeksi Covid-19.

Baca Juga: Hadapi Corona: Menjadi Pembelanja yang Cerdas dan Aman Selama Pandemi

Artikel Terkait