Namun, Jokowi berulang kali sebutkan kegagalan Indonesia untuk menarik perusahaan yang pindahkan pabriknya ke Thailand, Vietnam dan Filipina.
Para ahli sebutkan rumitnya birokrasi, kerusuhan buruh, banyaknya pekerja tidak produktif, kurangnya infrastruktur yang memadai adalah beberapa tantangan Indonesia dalam menarik para investor.
Serta, yang paling buruk adalah sistem korupsi yang sudah membusuk ke manapun, membuat Indonesia kurang menarik bagi para pemilik perusahaan tersebut.
"Kami menerima perpindahan apapun untuk tingkatkan investor Amerika di Indonesia.
"Namun Indonesia masih perlu keterbukaan lebih besar dan reformasi struktural untuk bersaing dengan negara Asean lain sehingga bisa membuat perusahaan AS 'jatuh cinta' dan berpindah dalam jumlah yang besar," ujar Lin Neumann, direktur manajemen dari Komisi Perdagangan Amerika di Indonesia.
Neumann sebutkan akan lebih membantu jika sebagian besar pembatasan dalam daftar investasi negatif dihapuskan.
Yang ia maksudkan adalah kebijakan pemerintah yang melarang atau membatasi investasi asing di sektor dan subsektor tertentu, termasuk menara telekomunikasi dan distribusi alkohol.
Sementara itu Luhut Pandjaitan sebutkan di awal bulan ini jika Jakarta sudah perbincangkan dengan Washington mengenai potensi relokasi perusahaan-perusahaan AS.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR