Para penduduk migran itu kebanyakan adalah pemuda dari perdesaan Ethiopia.
Sebagian besar tidak berpendidikan dan berasal dari masyarakat yang tidak bisa mengakses internet.
"Kami telah mewawancarai penduduk migran selama bertahun-tahun," lanjut Bean.
Dalam wawancara-wawancara sebelumnya, banyak juga penduduk migran yang tidak tahu sedang ada perang di Yaman, padahal negara itu adalah tujuan perjalanan mereka.
Mengingat hal tersebut, "Saya tidak terkejut tingkat kesadaran akan virus corona masih sangat rendah," tutur Bean.
Akan tetapi, kabar baiknya, setelah pertanyaan tentang virus corona itu diajukan, jumlah orang yang tidak mengetahui virus corona turun selama belasan minggu.
Awalnya ada 88 persen penduduk yang tidak mengetahui virus bernama resmi SARS-CoV-2 ini.
Siapa pun yang tidak tahu tentang virus corona langsung diberi penjelasan singkat, termasuk bagaimana virus itu menular, serta gambaran gejala dan bagaimana cara mencegahnya.
KOMENTAR