Dalam sebuah tweet pada awal Juni lalu, Trump mengulangi seruan AS untuk membuat kesepakatan baru dengan Iran yang bertujuan untuk membatasi kerja nuklir Iran, membatasi program rudal balistiknya dan mengakhiri dekade perang proksi regionalnya.
"Kami tidak memiliki masalah dengan perundingan dengan AS, tetapi hanya jika Washington memenuhi kewajibannya berdasarkan kesepakatan nuklir, meminta maaf dan memberikan kompensasi kepada Teheran atas penarikannya dari kesepakatan 2015," kata Rouhani dalam pidato yang disiarkan televisi Iran yang dikutip Reuters, Rabu (24/6).
"Tapi kita tahu seruan untuk melakukan pembicaraan dengan Teheran itu hanya kata-kata dan kebohongan," tambahnya.
Sebagai pembalasan atas kebijakan 'tekanan maksimum' AS, Iran secara bertahap mengurangi komitmen nuklirnya.
Menurut Teheran, proses itu untuk membalik keadaan jika pihak-pihak Eropa dalam pakta itu menjalankan janji mereka untuk melindungi ekonomi Iran dari hukuman AS.
“Orang Eropa telah gagal memenuhi janji mereka. Mereka harus menjalankan kewajibannya, ”kata Rouhani.
Rouhani juga mengecam sebuah resolusi pengawas nuklir AS yang disahkan pada Jumat pekan lalu yang menyerukan Iran berhenti menolak akses agen pengawas nuklir ke dua lokasi yang diduga sebelumnya menjadi lokasi pengembangan nuklir.
"Iran siap bekerja sama dengan IAEA (Badan Energi Atom Internasional) di bawah hukum," katanya.(*)
Baca Juga: Hadapi Corona: Tips Hindari Terpapar Virus Corona Saat di Berada Lift
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Iran mau berunding dengan AS, syaratnya AS minta maaf"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR