Intisari-online.com - Begitu mendadak, Iran tiba-tiba terbuka untuk lakukan pembicaraan dengan Amerika Serikat (AS).
Padahal, konfrontasi dua negara yang saling menjadi rival ini telah memburuk sejak 2018 silam.
Saat itu, Presiden Amerika Donald Trump menarik diri dari perjanjian nuklir Iran tahun 2015 silam.
Penarikan itu membuat negara-negara besar terapkan lagi sanksi yang sebelumnya telah melumpuhkan ekonomi Iran.
Sebelumnya AS telah mengajak Iran untuk 'berdiskusi' tetapi bagi Presiden Iran, Hassan Rouhani, ajakan itu tidak tulus.
Oleh sebab itu, Iran terbuka membicarakan hubungan mereka berdua, tetapi ada syarat yang harus dipenuhi oleh AS.
Tidak disangka, mereka harus meminta maaf atas apa yang mereka lakukan pada tahun 2015 silam.
Iran telah menolak untuk mengadakan pembicaraan dengan Amerika Serikat, yang berusaha memaksa Teheran untuk menegosiasikan kesepakatan baru, kecuali jika Washington mencabut sanksi terhadap Teheran dan kembali ke perjanjian semula.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR