Advertorial
Intisari-online.com - Meski kabar mengenai Covid-19 sudah sedikit mereda, kita tetap wajib waspada dengan penyakit ini.
Pasalnya wabah ini masih dianggap sangat menular, dan telah banyak menginfeksi penduduk di seluruh dunia, tanpa terkecuali di Indonesia.
Sebagai upaya untuk melawan wabah ini satu-satunya cara adalah dengan menemukan vaksinya secepat mungkin.
Upaya pencarian vaksin Covid-19 pun dilakukan oleh hampir negara di seluruh dunia.
Setelah hampir 6 bulan lebih kita melawan wabah ini, kabar mengenai vaksin Covid-19 pun terus bermunculan.
Kali ini Organisasi Kesahatan Dunia (WHO) memberikan kabar terbaru mengenai vaksin Covid-19 ini.
Menurut WHO, mereka menargetkan vaksin ini akan diproduksi sesegera mungkin, target tercepatnya adalah awal tahun depan.
Saat ini sudah lebih dari 200 kandidat vaksin dikembangkan di seluruh dunia.
Sepuluh di anataranya sudah memasuki tahap uji coba ke manusia.
"Jika kita beruntung, satu atau dua kandidat akan sukses sebelum akhir tahun ini," jelas ilmuwan WHO Soumya Swaminathan, dilansir dari Chanel News Asia via GridHealth, Jumat (19/6).
Namun, WHO juga memprioritaskan 3 kelompok tertentu untuk mendaptkan vaksin Covid-19.
Siapa saja kelompok yang dimaksud ini?
Menurut GridHealth, pertama adalah pekerja di garis depan yang rentang berhadapan dengan virus Covid-19.
Contohnya, petugas medis dan polisi, kedua pekerja ini menjadi prioritas utama dalam menerima vaksin ini.
Kemudian, kedua adalah orang-orang yang rentang seperti misalnya lansia, dan penderita penyakit tertentu seperti diabetes.
Lalu, Ketiga adalah mereka yang sering berada di lokasi padat, seperti lokasi kumuh perkotaan hingga di panti jompo.
Pasalnya di Swedia, korban yang meninggal di rumah jompo, memiliki frekuensi cukup tinggi.
Asumsi WHO, akan ada setidaknya 2 miliar dosis vaksin Covid-19 pada akhir tahun 2021 dan paling cepat ada ratusan juta vaksin pada akhir 2020.
"Kami bekerja pada asumsi bahwa kita mungkin akan memiliki beberapa ratus juta vaksin pada akhir tahun ini," katanya.
"Kami berharap tahun 2020, akan memiliki hingga dua atau tiga juga vaksin yang efektif untuk didistribusikan ke seluruh dunia," jelas Swaminathan.
Sementara menurut Badan Intelijen Negara (BIN) dan tim peneliti Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengkalaim telah menemukan obat yang mampu menyembuhkan pasien Covid-19.
Obat tersebut terdiri dari lima kombinasi, di anataranya adalah loprinavir-ritonavir-doksisklin, loprinavir-ritonavir-klaritomisin, hidroksiklorokuin-doksisklin.
Namun ditegaskan penemuan obat ini masih diteliti dengan metode ilmiah yang hati-hati.
Namun, kombinasi obat ini disebut memiliki efektivitas untuk mencegah masuknya virus, mencegah replikasi dan mecegah virus berkembang biak.