Advertorial

Bukan Fatmawati, Dipangkuan Sosok Wanita Inilah Bung Karno Habiskan Detik-detik Akhir Hayatnya dan Hembuskan Napas Terakhir Tepat 50 Tahun yang Lalu

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Online.com - Tanggal 21 Juni menjadi salah satu tanggal yang bersejarah bagi Indonesia.

Presiden pertama Indonesia, Soekarno, meninggal tepat di tanggal ini, 50 tahun yang lalu, karena gagal ginjal.

Sepak terjangnya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia terurai manis dalam catatan sejarah Indonesia.

Tak hanya urusan perjuangan, kehidupan pribadi Soekarno juga masuk ke dalam catatan sejarah Indonesia.

Baca Juga: Bayi Usia 8 Bulan Ini Meninggal Karena Kondisi Covid-19 Langka, Tetapi KisahnyaBerhasilSelamatkan Puluhan Anak Lainnya

Termasuk tentang kisah asmaranya dengan beberapa perempuan.

Sudah bukan rahasia lagi, jika Bung Karno dikenal sebagai sosok yang karismatik.

Maka tak heran jika banyak wanita yang jatuh hati pada Putera Sang Fajar itu.

Beberapa deretan nama perempuan tercatat dalam sejarah sebagai istri Bung Karno.

Mulai dari Oetari, Inggit Garnasih, Fatmawati, Hartini, Haryati, Kartini Manoppo, Ratna Sari Dewi, Yurike Sanger dan Heldy Djafar.

Baca Juga: India Harus Bersabar, Dihantam China, Juga Masih Harus Menghadapi Regangnya Hubungan Bilateral dengan Nepal, Apa Sebabnya?

Dari ke sembilan nama itu, yang paling dikenal masyarakat Indonesia adalah Fatmawati.

Namanya tercatat dalam sejarah sebagai Ibu Negara yang menjahit Bendera Sang Saka Merah Putih Indonesia.

Baca Juga: 50 Tahun Meninggalnya Bung Karno: Sepenggal Kisah Pahit di Akhir Kekuasaan Sang Proklamator, Sekadar Minta Nasi Kecap Buat Sarapan pun Ditolak

Kisah cinta Soekarno dan Fatmawati bermula saat masa pembuangan Sang Proklamator itu di Bengkulu.

Meski terpaut 22 tahun, keduanya tetap menikah pada 1 Juni 1943.

Setelah Indonesia merdeka, Fatma secara resmi menjadi Ibu Negara yang pertama.

Ia juga yang menjahit bendera pusaka merah putih.

Baca Juga:Warisi Darah Soekarno Sang Proklamator Indonesia, Inilah Sosok Frederik Kiran yang Berparas Bule dan Mulai Beranjak Remaja

Namun, pernikahan ini pun tak bertahan lama.

Bung Karno kembali terpikat dengan pesona wanita lain yang bernama Hartini.

Pertemuan pertama Bung Karno dan Hartini terjadi di Candi Prambanan, Jawa Tengah.

Namun, sumber lain menyebutkan jika pada 1952, Hartini berkenalan dengan Soekarno di Salatiga.

Satu tahun kemudian, Hartini dan Soekarno kembali bertemu saat peresmian teater terbuka Ramayana di Candi Prambanan.

Baca Juga: 50 Tahun Meninggalnya Bung Karno: Misteri Surat Wasiat Petunjuk Harta Karun Bernilai Miliaran di Swiss, Istri Ketujuhnya Justru Ungkap Fakta Menyedihkan Akhir Hidup Sang Proklamator Ini

Pada 7 Juli 1953, akhirnya Soekarno dan Hartini menikah di Istana Cipanas.

Beberapa tahun setelah menikah, tepatnya pada 1964 Hartini pindah ke salah satu paviliun di Istana Bogor.

Baca Juga: Disebut Lebih Buruk dari Pandemi Virus Corona, 1 dari 3 Bencana Besar Ini Diprediksi Akan Terjadi dalam Beberapa Dekade ke Depan

Hartini Soekarno kemudian dikenal sebagai salah satu wanita setia yang sempat mengisi hidup Soekarno.

Ia juga tetap mempertahankan status pernikahannya sampai ajal menjemput Soekarno.

Di akhir hayatnya, Bung Karno diketahui terkena penyakit gagal ginjal dan sempat di Wina, Austria.

Dan ternyata, di pangkuan Hartinilah Bung Karno menghembuskan napas terakhirnya di RS Gatot Subroto pada 21 Juni 1970, tepat 50 tahun yang lalu.

Sebagian artikel ini pernah tayang di Grid.Id dengan judul asli"Bukan Fatmawati, Inilah Sosok Wanita yang Menemani Soekarno di Detik-detik Akhir Hayatnya"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait