Advertorial

Rincian Brutal Tentang Bentrokan Sengit antara Tentara India dan China, Terjadi Selama 6 Jam dan Ini Penyebab Kematian Sebagian Besar Para Tentara

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com -Ketika matahari mulai terbenam di puncak Himalaya,Kolonel Santosh Babu dan pletonnya yang terdiri dari 50 tentara India dan semua tak bersenjata,melakukan patroli melintasi Lembah Galwan pada Senin (15/6/2020).

Walau terdengar seperti patroli biasa, tapi ini adalah misipaling penting dalam sejarah India.

Sebab misi mereka bertujuan untukmemastikan apakah pasukan China telah ditarik dari wilayah yang sebelumnya telah dikelola oleh India selama beberapa dekade.

Baca Juga: Sebut Tak Akan Tutup Bisnis Walau Jumlah Kasus Covid-19 di AS Terus Bertambah, Popularitas Trump Turun ke Level Terendah

Sesuai dengan kesepakatan antara perwira militer senior dari kedua negara.

Namun ketika sedang melakukan patroli, mereka menemukan fakta yangmengejutkan mereka.

Apa yang ditemukan oleh pasukan Kolonel Babu adalah sebuah tenda dengankira-kira 100 tentara China yang menunggu di lokasi yang disebut Titik Patroli 14.

Meskipun kalah jumlah, tentara India menghadapi pasukan China.

Dan terjadilah perkelahian brutal dan panjang antar pasukan tersebut.

Baca Juga: Agar BisaTemani Istrinya, Pria yang Sudah Dinyatakan Sembuh dari Covid-19 Ini MintaDiisolasi Lagi, Bikin Perawat Bingung

Dalam bentrokan awal, Kolonel Babu dan dua tentara lainnya terbunuh.

Tak lama, 17 pasukan India lainnya mengalami nasib yang sama.

Banyak dari mereka yang jatuh atau didorong ke Sungai Galwan yang berada di bawahnya.

Dilansir dari telegraph.co.uk pada Jumat (19/6/2020), ketika pertempuran berlanjut, kedua belah pihak meminta bala bantuan.

Tetapi pasukan China sekali lagi melebihi jumlah dari pihak India, yang diduga sekitar 500vs 100 orang.

Bentrokan itu berlangsung lebih dari enam jam.

Dokter yang melakukan pemeriksaan terhadap mayat tentara India yang tewas mengatakan tidak ada cedera senjata api.

Tetapi sebagian besar tentara tewas karena tenggelam atau setelah dipukuli dengan buruk.

"Kolonel Babu meninggal karena tenggelam dan dia tidak memiliki bekas luka."

"Tetapi yang lainnya tewas terkena batu dan pukulan di dada," kata seorang dokter.

“Beberapa dari mereka memar buruk dan situasinya sangat tegang."

"Kami menerima mayat dalam tiga batch untuk melakukan pemeriksaan mayat."

Baca Juga: Diam-diam Digerogoti dari Dalam, Sebuah Sumber Sebut Orang-orang Penting di Korea Utara BeriKuliah Anti-Pembelot, 'Semua Pembelot Harus Dihukum!'

Sumber-sumber Angkatan Darat India mengatakan kepada Telegraph bahwa 23 tentara kini dipastikan tewas.

Tetapi korban akan meningkat secara signifikan, dengan 110 tentara cedera dan lebih banyak tentara lainnya masih hilang.

Diketahui,Lembah Galwan memang sangat terpencil. Tapi medannya keras dan tak kenal ampun.

Sehingga pihak India yakin bahwajumlah kematian akan meningkat karena masih ada beberapa mayat yang belum dievakuasi dari sungai atau daerah sekitar.

Sementara dari pihak China, ada35 korban dalam bentrokan itu, mengutip dari intelijen AS.

Tercatat India dan China telah berhadapan selama lebih dari sebulan di Ladakh.

Ini terjadi setelah pasukan China melintasi Garis Kontrol Aktual (LAC) pada 5 dan 6 Mei 2020 lalu.

Di mana mereka menduduki 60 kilometer persegi wilayah yang dikelola oleh India di empat lokasi, yaitu di Danau Pangong Tso, Galwan Sungai dan Lembah, Sumber Air Panas, dan Demchok.

Apa yang dilakukan China sama seperti apa yang mereka lakukan di Laut China Selatan.

D mana mereka China sering mengklaimteritorial pada negara-negara lain dan menyatakan seluruh petak perairan internasional sebagai miliknya dengan secara langsung melanggar perjanjian internasional.

Baca Juga: Semenanjung Korea Makin Tegang, Jika Korut dan Korsel Berperang, Militer Siapa yang Lebih Unggul?

Artikel Terkait