Penglihatan malam, penglihatan panas, radio, sensor yang dikenakan tentara dan bahkan komputer terintegrasi semuanya dapat mengandalkan konektivitas nirkabel dalam pertempuran, menghadirkan kebutuhan mendesak untuk mengatur, menganalisis, dan menyaring berbagai informasi yang masuk berbeda.
“Tidak ada microgrid pada prajurit. Semuanya perlu jaringan bersama."
"Kami mencari efek sinergis. Tugas kami adalah membangun arsitektur yang benar-benar terbuka dan tidak bias terhadap jenis perangkat keras tertentu, ”kata Dillon.
Jenis "fusi" data ini sudah ada pada berbagai tingkatan dalam platform seperti F-35 yang menggunakan otomasi komputer tingkat lanjut untuk mengatur informasi dari sensor yang dipisahkan menjadi gambar operasi tunggal untuk pilot.
Baca Juga: Tips Mudah Menyimpan Daun Salam, Dengan Mengeringkan dan Menyimpannya
Spesifik navigasi, informasi dari sensor kamera, data penargetan, informasi ketinggian dan kecepatan dan spesifik ancaman semuanya diatur secara otomatis untuk dilihat oleh pilot sebagai cara untuk dengan cepat menginformasikan pengambilan keputusan pilot.
Rekayasa perangkat teknis semacam ini untuk platform tunggal dan terintegrasi seperti F-35 mungkin terbukti lebih sulit daripada jaringan data dari individu, tentara yang turun dari operasi dengan seluruh bidang teknologi dan sensor yang terpisah.
Ini adalah salah satu alasan mengapa Angkatan Darat dan industri ingin memanfaatkan teknologi baru terbaik yang tersedia untuk membawa kemungkinan serangan prajurit ke tingkat efektivitas yang baru. (*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR