Advertorial
Intisari-online.com - Semenjak Covid-19 melanda seluruh dunia, tak hanya krisis kesehatan yang menjadi dampaknya.
Krisis ekonomi besar-besaran pun juga terjadi di seluruh dunia.
Menurut Daily Mirror pada Senin (8/6/20), pengangguran meningkat di seluruh dunia banyak orang alami masalah ekonomi sebagai akibat dari wabah Covid-19.
Namun, hal itu tampaknya hanya berlaku bagi masyarakat menengah ke bawah saja.
Faktanya sebuah data menunjukkan bahwa orang-orang super kaya di dunia justru menjadi semakin kaya di tengah pendemi Covid-19 ini.
Menurut Mirror, Milyader Amerika telah melihat keuntungan meninggat hingga ratusan miliar, meskipun pandemi Covid-19 telah menyebabkan krisis ekonomi di seluruh dunia.
Menurut statistik yang dirilis oleh Institute for Policy Studies (IPS), Milyader dunia total mendapatkan keuntungan sebanyak 446 miliar poundsterling (Rp8.029 triliun) dalam waktu tiga bulan.
Keuntungan menggiurkan datang meskipun pasar saham anjlok, harga minyak memasuki angka negatif dan pengangguran meledak di seluruh dunia.
Di Inggris saja pengangguran meningkat hingga 70% pada bulan April.
Namun dalam situasi ini, orang-orang kaya dunia dikatakan semakin kaya dan alami peningkatakan kekayaan pada masa pandemi ini.
Pemilik Amazon Jeff Bezos misalnya mengalami peningkatan kekayaan bersihnya dari 36,2 miliar dollar AS (Rp647 triliun) selama 11 minggu terakhir.
Sementara saham Amazon melonjak 47 persen sejak pertengahan Maret, akibat banyaknya konsumen yang berbelanja online selama masa karantina.
Sedangkan pendiri Facebook Mark Zuckerberg juga mengalami peningkatan kekayaan, selama pandemi ini.
Kekayaannya meningkat sekitar 30,1 miliar dollar AS (Rp538 triliun) sejak 1 Maret lalu, menurut IPS.
Kemudian, milyader pencipta SpaceX Elon Musk dan pendiri Google Sergey Brin dan Larry Page, serta mantan CEO Microsoft Steve Ballmer masing-masing mendapat peningkatan 13 miliar dollar AS (Rp234 triliun).
IPS mencapai kesimpulan bahwa mereka mengumpulkan informasi dari daftar Forbes Global, dan memberikan penilaian real-time dari kekayaan orang super kaya di dunia.
Pakar keuangan memperingatkan bahwa pandemi ini ini justru menciptakan kesenjangan sosial antara si kaya dan di miskin lebih besar.
Dengan pemulihan pasar saham, milyader dunia bisa mendapatkan keuntungan dengan menimbun kekhawatiran.
Kristina Hooper, kepala strategi pasar global di Invesco mengatakan pada CNN, "Pasar saham lepas landas dan terlepas dari ekonomi riil, dan memperburuk ketidaksetaraan.
Amerika melihat 42,6 juta orang menjadi pengangguran akibat Covid-19, namun Donald Trump mengumumkan pada minggu lalu 2,5 juta orang sudah mendapatkan pekerjaan baru.
Sedangkan negara maju lain seperti Inggris, menciptakan penyangga peningkatan pengangguran karena pajak telah digunakan untuk melindungi upah pekerja.
Namun, hal ini bisa berubah karena skema cuti alias lockdown mungkin akan segera berakhir bulan ini.
Sementara ekonomi Inggris telah dipengaruhi oleh skema lockdown, membuatnya lebih lambat dibandingkan negara-negara Eropa lainnya.