Advertorial
Intisari-Online.com -Setiap pasangan menikah tentu tak ingin rumah tangganya berakhir dalam perceraian.
Namun, karena suatu kondisi yang membuat mereka tak bisa bersatu, pada akhirnya perceraian adalah jalan satu-satunya.
Bahkan, apapun dilakukan untuk membuat perceraian itu berjalan dengan lancar.
Jika harus menghabiskan sebagian harta sekalipun, seperti yang terjadi pada pasangan berikut.
Sepasang suami istri yang akan bercerai menghabiskan hampir £ 600.000 (sekitar Rp10,6 miliar) hanya untuk proses perceraian mereka yang pahit.
Karena itu, pada akhirnya masing-masing dari mereka hanya memiliki £ 5.000 (sekitar Rp88 juta) setelah perceraian berakhir.
Melansir Dailystar, Sabtu (6/6/2020), pasangan itu adalah seorang pria berusia 53 tahun dan mantan istrinya berusia 50 tahun.
Mereka memutuskan untuk berpisah setelah 22 tahun menikah dan memiliki 3 anak.
Dua tahun terakhir, rumah tangga mereka telah menjadi medan pertempuran di pengadilan.
Mereka saling berperang secara hukum atas aset perkawinan mereka.
Untuk biaya hukum, pasangan itu menghabiskan £ 594.000 (sekitar Rp10,5 miliar).
Setelah mesalah hukum mereka berakhir, masing-masing pihak hanya memiliki £ 5.000.
Jumlah uang mereka yang relatif kecil adalah sisa dari biaya hukum setelah mereka menjalani 13 sidang pengadilan, persidangan lima hari, dan berbagai upaya untuk mengajukan banding - yang diberhentikan oleh pengadilan.
Seorang hakim Pengadilan Tinggi mengecam pasangan itu atas perang hukum mereka begitu kasus akhirnya berakhir.
Mengutip MailOnline, hakim itu menyatakan, "Setelah kasus ini akhirnya diselesaikan di Pengadilan Tinggi, hakim mengatakan: 'Litigasi yang mengalahkan diri sendiri ini telah berakhir.'
"Hampir tidak dapat dipercaya bahwa, pada akhirnya, mereka hanya memiliki masing-masing £ 5.000 aset likuid, setelah mengeluarkan biaya hampir £ 600.000, tetapi itulah kenyataannya.
"Mungkin ada contoh-contoh yang lebih buruk dari proses pengadilan yang tidak proporsional dan diadili dengan buruk - tetapi tidak ada yang masuk akal."
Sementara pengacara Robert Peel QC mengatakan hubungan pasangan itu "pasti berisi saat-saat bahagia bersama," setelah berpisah, pasangan itu "memulai proses pemulihan finansial yang merusak dan diskriminatif".
Mantan suami dan istri itu jatuh dalam kesulitan keuangan setelah hidup melebihi kemampuan mereka.
Mereka dilaporkan memiliki rumah dengan lima kamar tidur di London yang harus dijual.
Hal itu membuat sang istri harus mencari tempat tinggal bersama keluarganya.
Pasangan ini berdebat di pengadilan tentang aset termasuk mobil Mercedes dengan plat nomor pribadi senilai £ 14.000 (sekitar Rp.248 juta)
Lebih lanjut sang istri berutang £ 50,000 (sekitar Rp887 juta) kepada ayahnya.