“( Pelemahan medan magnet) proses alami yang terjadi dalam jangka panjang,” ujar Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Emanuel
Sungging saat dihubungi Kompas.com Rabu (3/6/2020). Sungging menjelaskan dampak pelemahan medan magnet bumi terutama berkaitan dengan teknologi satelit.
“Tentunya bahayanya pada teknologi tinggi seperti satelit, karena begitu medan magnet lemah begitu ada hujan partikel antariksa bisa langsung mempengaruhi kinerja satelit,” ujar dia.
Adapun dampak kesehatan menurutnya yang berdampak langsung adalah astronot. “Yang di bumi perlu kajian lebih lanjut,” ujar dia.
Kekhawatiran pembalikan kutub
Melansir dari Express, beberapa ilmuwan percaya medan magnet yang melemah dapat berarti Bumi menuju pembalikan kutub magnet, yang merupakan fenomena alam yang diperkirakan terjadi setiap 200.000 -300.000 tahun.
Pembalikan Kutub Utara dan Selatan magnet disebut dengan pembalikan geomagnetik.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR