Intisari-Online.com - Selain menimbulkan berbagai spekulasi tentang kondisi kesehatan Kim Jong Un, 'hilangnya' pemimpin Korea Utara beberapa waktu lalu juga memunculkan hal menarik tentang calon pemimpin baru di negara paling tertutu di dunia itu.
Seperti diketahui, Kim Jong Un sempat dianggap menghilang selama kurang lebih 20 hari dan menimbulkan kehebohan.
Banyak yang berspekulasi bahwa sang diktator dalam kondisi kesehatan yang buruk.
Bahkan, muncul juga rumor bahwa Kim Jong Un telah meninggal.
Namun kemudian beredar foto Kim Jong Un berada di peresmian sebuah pabrik pupuk yang mematahkan berbagai spekulasi tersebut.
Meski rumor meninggalnya Kim Jong Un terbantahkan, namun salah satu yang menarik dari kehebohan tersebut adalah naiknya nama Kim Yo Jong.
Adik perempuan Kim Jong Un itu menjadi perbincangan dan digadang-gadang jadi kandidat kuat pengganti sang kakak.
Ya, rumor memburuknya kondisi kesehatan pemimpin Korea Utara membuka perbincangan tentang siapa yang bakal menjadi penggantinya.
Diyakini bahwa saudara perempuan Kim Jong UN, yaitu Kim Yo Jong bisa menjadi pewaris karena petunjuk samar yang ditampilkan dalam rilis yang dibangun dengan cermat dari negara paling tertutup itu, mengutip dari Express.co.uk.
Namun, seorang pakar, Chris Mikul mengungkapkan teorinya kepada Express.co.uk, terkait potensi klaim Kim Yo Jong untuk berkuasa di Korea Utara dan kemungkinan hal itu terjadi.
Chris Mikul, yang menulis 'My Favourite Dictators ' tahun lalu, menulis secara luas tentang rezim Korea Utara dan Kim, yang setara dengan keluarga pertama di Korea.
Dia menjelaskan bahwa pendiri negara Kim Il-sung adalah 'pada dasarnya dianggap dewa' dan pemimpin yang lain telah berjuang untuk hidup sampai menjadi mitologi legendaris.
Baca Juga: Tebak Teka-teki Gambar Hewan Berikut dan Lihat Seberapa Tua Anda!
Kebohongan aneh telah bereda tentang dia, termasuk bahwa ia bisa merubah 'buah pinus menjadi peluru' dan 'biji-bijian dari pasir menjadi beras', serta setelah melintasi sungai di daun-daun jatuh.
Bahkan ketika Kim Jong-un mengambil kendali pada tahun 2011, saat ia berusia antara 29 dan 31, beberapa orang berpikir dia harus berjuang keras karena dia 'terlalu muda'.
Ya, Kim mengambil alih kepemimpinan Korea Utara pasa tahun 2011 setelah ayahnya, Kim Jong Il meninggal karena serangan jantung.
Naiknya Kim Jong Un menjadikannya penguasa ketiga dari dinasti Kim yang memimpin negara yang didirikan pada tahun 1948 itu.
Meski mulai menjadi pemimpin Korea Utara pada usia muda, namunMikul mengklaim Kim Jong Un 'membuktikan dirinya pria yang cukup tangguh dan mengkonsolidasikan pemerintahannya'.
Lalu bagaimana jika sang adik Kim Yo Jong menggantikan sang kakak?
Mikul mengatakan, jika saudara perempuan KIm Jong Un, yaitu Kim Yo-jong mengambil alih, maka dia akan menghadapi lebih banyak kesulitan.
“Saya pikir itu akan menjadi langkah yang terlalu jauh baginya untuk mengambil alih, tetapi sekali lagi Anda tidak tahu," kata Mikul.
Bukan tanpa alasan jika Kim Yo Jong ingin menjadi pemimpin Korea Utara menggantikan sang kakak, maka menurut sang pakar ada 'rintangan terjal' yang harus dihadapinya.
Hal itu terkait dengan budaya masyarakat Korea Utara yang cukup seksis dan patriarkis.
Meski begitu, statusnya sebagai adik Kim Jong Un tampaknya cukup membantu.
"Ini adalah masyarakat yang cukup seksis dan patriarkis, jika dia adalah saudaranya, itu tidak akan menjadi masalah," katanya.
Baca Juga: Obat Penurun Panas Anak-anak, Termasuk Mandikan dengan Air Hangat
Terlebih, selama ini Kim Yo Jong telah dikenal sebagai 'tangan kiri' Kim Jong Un meski cukup jarang terlihat di publik.
"Dia (Kim Jong Un) tampaknya mengidentifikasi dia (Kim Yo Jong) sebagai wanita tangan kirinya, tetapi beberapa saat yang lalu dia menghilang dari pandangan dan diduga dia tidak disukai sampai muncul kembali," kata Mikul.
"Orang-orang sering keluar-masuk sehingga membuat banyak orang berpikir bahwa seseorang telah dibunuh hanya karena mereka muncul di sebuah pertemuan," sambungnya.
Menurut Mikul, satu hal yang dapat menunjukkan pengaruh Kim Yo Jong yaitu jabatan yang dipegangnya dalam resim.
Jabatan yang dapat menjadi 'anggukan' bahwa adik Kim Jong Un itu memiliki klaim besar terhadap kekuasaan.
Kim Yo Jong memegang Departemen Propaganda dan Agitasi, sebuah badan yang sangat penting yang menyebarkan informasi yang sangat selektif dan disensor oleh negara.
Seperti diketahui, kehidupan di dalam rezim Korea Utara tetap menjadi rahasia yang dijaga ketat.
Di bawah pendiri negara Kim Il-sung, jabatan tersebut dipegang oleh Kim Jong il, ayah Kim Jong Un, dan Kim Jong Il menggunakan kekuatannya itu untuk merebut kekuasaan dari saudara-saudaranya.
Mikul menjelaskan bahwa Kim Jong Il mampu menunjukkan dirinya sebagai 'pengikut paling setia' ayahnya dan menciptakan film-film yang mendukung klaim penggantinya.
Maka, fakta tersebut bisa membantu Kim Yo Jong melewati 'rintangan terjal' terkait gendernya.
Seperti baru-baru ini, selama 'hilangnya' Kim Jong Un yang, sang adik muncul menggantikan kakaknya dan membuat pengumuman atas namanya.
Itu bisa menjadi tanda penting, karena langkah tersebut belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah hampir 72 tahun Korea Utara, yang bisa menandakan bahwa Kim Yo Jong bersiap untuk memerintah.
Sebelumnya, Kim Yo Jong juga juga mewakili negara di Olimpiade Musim Dingin 2018 dan secara terbuka memuji Presiden AS Donald Trump.
Andilnya dalam olimpiade tersebut juga dianggap sebagai langkah yang sangat tidak biasa.
Tentu dunia penasaran seperti apa nantinya jika memang Kim Yo Jong akhirnya menggantikan sang kakak memimpin Korea Utara.
Dengan kata lain, dia akan menjadi perempuan pertama yang memimpin negara yang terkenal dengan para pemimpinnya yang kejam itu.