Dalam proposal itu juga dijelaskan bahwa pengungsi Palestina dan keturunan mereka yang tinggal di negara lain tidak berhak kembali ke Israel.
Menurut surat kabar itu, yang dilansir Middle East Monitor, Arab Saudi memberi waktu dua bulan kepada Palestina mempertimbangkan tawaran tersebut.
Namun, proposal tersebut langsung mendapat penolakan serta menimbulkan kemarahan warga Palestina dan aktivis yang berkeras bahwa Jerusalem adalah ibu kota mereka.
Sementara pihak Arab Saudi saat akan dikonfirmasi membantah rincian rencana tersebut.
Arab Saudi mengatakan tetap berkomitmen terhadap inisiatif Perdamaian Arab tahun 2002 yang mencakup negara Palestina pada perbatasan 1967 dengan Jerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.
(Agni Vidya Perdana)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Arab Saudi Pernah Usulkan Alternatif Ibu Kota Palestina"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR